Liputan6.com, Jakarta Sejumlah menteri berkumpul membahas kawasan industri Batang di Jawa Tengah. Rapat berlangsung di kantor kementerian koordinator bidang perekonomian.
Hadir pada rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto itu, antara lain Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Advertisement
"Mengenai Batang kemarin, makannya tadi ada rapat dengan pak menko pak menteri perindustrian mengenai Batang," kata Menteri BUMN, Erick Thohir usai ditemui rapat di Kemenko Perekonomian, Jumat (3/7/2020).
Dalam rapat koordinasi, Menko Airlangga meminta penyelesaian segera time line kawasan industri Batang.
Sebagai tindak lanjut hasil rapat hari ini, BKPM akan segera menggelar rapat dengan beberapa perwakilan dari Menteri Perhubungan Kementerian PUPR PT PN dan PT PP. "Sesuai dengan presiden di akhir tahun sudah ada tampak sedikit di sana," kata dia.
Di tempat yang sama Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia menambahkan sampai dengan hari ini ini sudah ada 17 perusahaan yang melakukan relokasi di Batang.
Secara keseluruhan terdapat 17 yang akan masuk di beberapa cluster atau setara dengan 60 sampai 70 persen dari target.
"Yang masuk di Batang itu masuk di cluster 17 itu yang sudah confrim 3 dari 17 itu. Kita memberikan ruang kepada semua aja tinggal masing-masing investor melihat mana yang paling pas," kata dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Fasilitas
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian mendukung akselerasi pengembangan kawasan industri di Batang, Jawa Tengah.
Hal ini guna menangkap peluang masuknya investasi potensial ke tanah air dari sejumlah sektor industri yang ingin merelokasi pabriknya dari China.
"Kami melihat, kawasan industri di Batang ini memiliki lokasi yang strategis. Secara geografis, akses Kabupaten Batang dekat dengan Kota Semarang yang memiliki Bandara Internasional Ahmad Yani," kata Menperin.
Agus menegaskan, pihaknya akan mendorong kepada pengelola kawasan industri untuk dapat melengkapi fasilitasnya, termasuk infrastruktur pasokan energi dan akses logistik. Hal ini akan menjadi daya tarik bagi investor karena terciptanya area yang terintegrasi.
Beberapa perusahaan multinasional yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia, antara lain berasal dari Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat. Saat ini, terdapat tujuh perusahaan yang sudah memastikan bakal merelokasi usahanya ke Indonesia.
Diperkirakan relokasi tersebut akan mendatangkan nilai investasi sebesar USD850 juta dolar. Sekaligus mampu menyerap 30.000 tenaga kerja lokal.
Advertisement