Massa Harap Aspirasi Menolak PPDB DKI Didengar Jokowi

Dalam orasi, para orang tua murid mengatakan PPDB DKI 2020 bermasalah, khusus untuk jalur zonasi dengan pembatasan usia sehingga membuat anak-anak sulit bersekolah.

oleh Mevi Linawati diperbarui 03 Jul 2020, 17:09 WIB
Orang tua murid tingkat SMA/SMK mengantre di Posko Pelayanan Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) Online tahun ajaran 2018 di SMKN 1 Budi Utomo, Jakarta, Kamis (28/6). Pendaftaran PPDB online tingkat SMA/SMK berakhir hari ini. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan para orang tua murid berunjuk rasa menolak Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta Tahun 2020/2021 di Taman Aspirasi seberang Istana Merdeka Jakarta. Mereka berharap, aspirasi mereka bisa diterima oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita berharap Presiden Jokowi mau menampung aspirasi kita untuk batalkan PPDB DKI 2020," ucap Rudi S selaku koordinator lapangan dalam orasinya, Jumat (3/7/2020), seperti dilansir dari Antara.

Massa aksi adalah para wali murid yang anaknya terkena dampak PPDB DKI 2020, tidak diterima masuk sekolah negeri karena sistem penerimaan yang dinilai mempersulit siswa mendapatkan akses.

Menurut Rudi, mereka telah melakukan aksi sebanyak empat kali untuk menyalurkan aspirasinya kepada Gubernur DKI Jakarta, Wagub DKI, Pimpinan DPRD DKI, dan Komisi X DPR RI. Tapi dari keempat aksi tersebut, massa merasa apa yang menjadi apsirasi mereka tidak didengarkan.

"Tuntutan kita batalkan PPDB DKI 2020," kata Rudi.

Dalam orasi yang disampaikan, para orang tua murid mengatakan PPDB DKI 2020 bermasalah, khusus untuk jalur zonasi dengan pembatasan usia sehingga membuat anak-anak sulit bersekolah.

Sebelumnya, para wali murid itu melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta Pusat sejak Selasa pagi 30 Juni 2020 pukul 10.00 WIB hingga pukul 13.00.WIB.

Namun, tak satu pun perwakilan dari Pemprov DKI yang menemui ibu-ibu wali murid itu dan bahkan perwakilannya pun dilarang untuk bertemu gubernur.

Selain berorasi, massa juga melakukan pembacaan puisi yang ditulis oleh orang tua murid tentang kondisi anak-anak lulusan 2020 yang kecewa karena sistem PPDB DKI pakai jalur usia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bentangkan spanduk tolak PPDB DKI 2020

Para orang tua siswa menggelar aksi didepan gedung Balaikota, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghapus prioritas usia dalam aturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) DKI Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Turut bergabung dalam aksi massa Sekjen Komnas Anak Danang Sasongko yang ikut menyemangati perjuangan orang tua murid korban PPDB DKI 2020.

Menurut Danang, Komnas Anak menemukan tiga pelanggaran PPDB DKI 2020 jalur zonasi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Saat dilakukan orasi, massa dikejutkan dengan Presiden Joko Widodo yang keluar dari Istana Merdeka. Massa mencoba menyapa, namun mobil presiden melaju ke arah Sarinah.

Massa melakukan aksi dengan bernyanyi lagu-lagu nasional sambil membentangkan spanduk tolak PPDB DKI 2020. Mereka memulai aksinya sejak pukul 14.00 WIB.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya