Liputan6.com, Medan - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumatera Utara (Sumut) dinilai telah bekerja sesuai dengan tugasnya, dari pusat hingga ke daerah. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
"Gugus Tugas Provinsi Sumut sudah bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing mengawal dengan baik penanganan pandemi COVID-19," kata Mahfud saat memberikan arahan di Posko GTPP COVID-19 Sumut, Jalan Sudirman, Kota Medan, Jumat (3/7/2020).
Mahfud juga menilai penanganan COVID-19 secara umum sudah mulai membaik, dari pemenuhan alat kesehatan hingga jumlah tes yang kian bertambah, serta jumlah kesembuhan yang kian bertambah pula.
Baca Juga
Advertisement
"Ini harus saya katakan, kita sudah bekerja dengan baik, karena sampai beberapa waktu lalu masih banyak sekali kritik, seakan-akan pemerintah santai-santai saja," ucapnya.
Kepada Gugus Tugas, Mahfud memberi masukan agar fokus dengan meningkatkan fasilitas laboratorium bersama, khususnya di zona merah. Kemudian memperbanyak reagen dan spesimen untuk pelaksanaan tes.
"Dukungan APD dan kebutuhan lainnya yang bertujuan untuk membantu percepatan penanganan juga perlu," sebutnya.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga memberi masukan serupa, yakni memperbanyak tes swab. GTPP COVID-19 Sumut didorong untuk kerja sama dengan pihak swasta dan diatur dengan peraturan daerah.
"Dorong mereka tes PCR dan diatur dengan Perda dan datanya wajib dilaporkan ke Dinkes untuk selanjutnya dilaporkan ke gugas tugas dan Kemenkes," sarannya.
Menurutnya, semakin banyak dilakukan tes, semakin mudah memisahkan pasien positif dengan orang yang negatif. Mengenai anggaran penanganan COVID-19, Tito berpesan agar kepala daerah melakukan validasi data penduduk di masing-masing wilayah.
"Tolong, teman-teman bupati, wali kota, melakukan validasi data ril penduduk miskin masing-masing, secara berjenjang dari desa hingga provinsi," pesannya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Paparan Gubernur Edy
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, yang juga Ketua GTPP COVID-19 Sumut memaparkan apa yang telah dilakukan pihaknya. Pada tahap pertama telah dilakukan refocusing anggaran APBD, menyiapkan rumah sakit rujukan dan alat kesehatan dan sebagainya.
Pada tahap II, Pemprov Sumut telah menyiapkan konsep new normalatau kenormalan baru. Konsep tersebut telah dikirim ke pemerintah pusat dan sedang dalam pembelajaran. Saat ini Sumut sedang masuk masa transisi.
"Kami susun di kegiatan transisi. Hasilnya kami kirim ke bupati dan wali kota untuk dipelajari dan disesuaikan dengan kondisi di daerahnya," ujar Gubernur Edy didampingi Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah.
Mengenai Jaring Pengaman Sosial Tahap II, Pemprov Sumut masih sedang mempelajarinya. Namun ada kemungkinan untuk memperbarui data orang miskin baru yang terdampak COVID-19.
Sedangkan untuk stimulus ekonomi, Pemprov Sumut akan memfokuskan ke arah pertanian, sehingga benar-benar bermanfaat kepada masyarakat di sektor tersebut.
"Dari yang dirumahkan, nelayan, petani yang terdampak COVID-19, sehingga semua bisa dapat bantuan pusat yang berupa BLT dan PKH dan kami bisa tindaklanjuti dari hasil refocusing APBD masing masing," tandasnya.
Advertisement