Terlalu Emosional, Legenda MU Selalu Gagal Jadi Manajer

Keane bukan sosok asing bagi Yorke. Keduanya pernah menjadi andalan MU saat meraih treble winner tahun 1999.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 04 Jul 2020, 14:00 WIB
Legenda MU Roy Keane. (AFP/Odd Andersen)

Liputan6.com, Manchester - Dwight Yorke membeberkan alasan legenda MU, Roy Keane selalu gagal menjadi manajer. Ia menyebut Keane terlalu emosional sehingga karier manajernya tak panjang.

Keane bukan sosok asing bagi Yorke. Keduanya pernah menjadi andalan MU saat meraih treble winner tahun 1999.

Menariknya, Yorke juga pernah menjadi anak asuh Keane. Tepatnya saat Keane menangani Sunderland musim 2008/09.

"Saya sangat mengenal Keane. Saya bersamanya saat menjadi pemain dan menjadi manajer, dan saya tahu pribadinya," ujar Yorke seperti dilansir Evening Standard.

"Keane selalu mengucapkan kata kasar dan apa adanya sehingga membuat orang takut. Jadi saya melihat itulah salah satu faktor kenapa dia gagal karena tidak semua pemain cocok dengan gaya melatihnya," legenda MU itu menambahkan.

 

Saksikan video MU berikut ini:


Memuji Solskjaer

Sejak kehadiran Bruno Fernandes bersama skuat Ole Gunnar Solskjaer, Manchester United mampu mencetak 22 gol dalam sembilan laga. (AFP/Paul Ellis)

Di sisi lain, Yorke memuji manajer MU saat ini Ole Gunnar Solskjaer yang juga mantan rekannya.

"Dari yang saya lihat MU mengalami kemajuan. Padahal tahun lalu saya tidak melihat perkembangan sama sekali," ujar Yorke.

"MU hanya butuh satu striker lagi dan mungkin satu bek tengah. Setelah itu maka mereka bisa bersaing dengan Liverpool dan Manchester City."


Klasemen Liga Inggris

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya