Tingkat Kesembuhan Covid-19 Tertinggi di Maluku Utara Ada di Kepulauan Sula

Sedangkan angka kematian tertinggi akibat Covid-19 ada di Halmahera Barat yakni 16,7 persen, Tidore Kepulauan 4,4 persen dan Kota Ternate 3,8 persen.

oleh Maria Flora diperbarui 04 Jul 2020, 15:54 WIB
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil analisis penyebaran Corona di wilayah Maluku Utara (Malut), angka tertinggi pasien positif COVID-19  yang dinyatakan sembuh, berada di Kabupaten Kepulauan Sula.

"Sesuai data pasien positif COVID-19 di Malut pada 23 Maret hingga hari ini, untuk angka kesembuhan tertinggi berada di Kabupaten Kepulauan Sula sebesar 65 persen. Lalu Halmahera Tengah 28 persen dan Pulau Morotai 25 persen," kata Juru Bicara Gustu Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, dr Alwia Assagaf di Ternate, Sabtu (4/7/2020). 

Sedangkan angka kematian tertinggi ada di Halmahera Barat yakni 16,7 persen, Tidore Kepulauan 4,4 persen dan Kota Ternate 3,8 persen.

"Untuk angka kesembuhan di Provinsi Malut saat ini mencapai 119 orang dan paling tinggi angka kesembuhan pasien diraih Kepulauan Sula," tambahnya.

Terdapat 20 pasien positif di Sula dan dinyatakan sembuh mencapai 15 orang, disusul Halmahera Tengah dengan pasien positif tujuh orang, sembuh dua orang serta Pulau Morotai dengan 27 pasien positif dan sembuh sebanyak tujuh orang. 

"Selain itu, selama 100 hari penanganan COVID-19, Kota Ternate memiliki pasien positif tertinggi dengan 45 persen, disusul Halmahera Utara 18 persen, Tidore Kepulauan 16 persen dan Pulau Taliabu 0 persen," jelas Alwia. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Penularan Covid-19 di Maluku Utara

Sementara itu, sesuai data untuk rata-rata penemuan kasus per hari untuk bulan Maret 2020 sebesar 0,03 orang per hari. April 1,33 orang per hari, Mei 3,73 orang persen per hari, dan bulan Juni 19 orang per hari dinyatakan positif COVID-19.

Sesuai hasil analisis dan indikator itu, maka Gugus Tugas Malut berkesimpulan penularan COVID-19 di wilayah Malut sangat tinggi di masyarakat pada bulan Juli yang mencapai 19 orang per hari.

Dia menyatakan berdasarkan analisis 100 hari, kasus COVID-19 tertanggal 23 Maret hingga 1 Juli 2020 menunjukkan Kota Ternate memiliki persentase pasien tertinggi di Malut.

Dengan membludaknya pasien positif di wilayah Malut dalam bulan Juni, mengakibatkan seluruh fasilitas karantina yang disediakan Pemprov Malut dan Pemkot Ternate telah terisi penuh.

Bahkan seluruh fasilitas yang disediakan pemerintah daerah telah terisi, sehingga pasien positif lainnya harus menjalani isolasi secara mandiri di rumah.

"Kami harapkan puluhan pasien positif saat ini tengah menjalani isolasi mandiri harus patuh. Terutama mengikuti protap isolasi mandiri dengan menggunakan kamar sendiri, seluruh kebutuhan makan-minum harus tersedia dan dipisahkan dengan keluarga lainnya," kata Alwia.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya