Perhatikan Hal Ini Sebelum Memulai Bisnis di Tengah Pandemi

Sebelum memulai bisnis, faktor utama yang harus dipelajari lebih dahulu adalah mengenai teknik marketing.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jul 2020, 17:00 WIB
Jangan pernah ragu untuk memulai

Liputan6.com, Jakarta - Investor Muda, Jason Gojali memberikan tips bagi masyarakat yang ingin membuka peluang usaha di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya faktor utama yang harus dipelajari lebih dahulu adalah mengenai teknik marketing.

Dia menyebut terkadang banyak orang yang terlalu berpikir untuk menghasilkan atau menjadikan sebuah produk itu menjadi unggulan. Namun mengesampingkan teknik marketing seperti promosi.

"Kita terlalu fokus terhadap produk-produk kita harus bagus, tapi yang lebih penting adalah promosi-promosi itu jauh lebih penting daripada produk," kata dia dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (4/7).

Di tengah kondisi seperti ini, pelaku usaha juga harus menguasai yang namanya digital marketing. Di mana saat ini promosi bisa dilakukan melalui sosial media bahkan juga bisa lewat platform digital yang disediakan oleh pemerintah.

"Kita apresiasi apa yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia dia bikin sebuah gerakan bangga buatan Indonesia itu menjangkau puluhan ribu UMKM," kata dia.

Untuk platform marketplace yang ada di Indonesia Tokopedia Shopee dan Bukalapak dan semua marketplace lain kita harus ke sana semua emang harus masuk ke sana itu satu satunya jalur," lanjutnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Promosi

Ilustrasi jualan online barang pemberian mantan (iStockphoto)

Menurutnya, promosi tidak bisa dilakukan lagi melalui cara-cara non konvensional. Kondisi hari ini pelaku usaha harus siap masuk ke era digital karena potensinya sangat terbuka lebar.

Kemudian terkahir, selain dari pada teknik marketing atau promosi, pelaku usaha juga perlu memperhatikan kemasan produk. Dia mengibaratkan sebuah istilah 'don't just the book by its cover' yang berarti jangan melihat buku dari sampulnya. Namun faktanya, orang selalu beli buku karena covernya, artinya kata dia, packaging itu suatu keniscahayaan juga dalam sebuah produk.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya