Liputan6.com, Jakarta - Pandemi telah mengajarkan betapa kebersihan, higienitas, dan sanitasi punya peranan penting dalam kehidupan. Maka dari itu, sudah seyogianya, demi kesehatan dan keselamatan banyak orang, tempat seperti hotel menetapkan langkah-langkah strategis yang serius.
Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, seiring jumlah kasus COVID-19 konstan berkurang, meski belum sampai nol, sekian banyak hotel sudah kembali membuka pintu mereka. Terlepas dari klaim menjalankan protokol kesehatan, crew dari sebuah acara televisi Inside Edition menebar semacam jebakan.
Pada sebuah video yang diunggah di kanal YouTube-nya, baru-baru ini, mereka memeriksa beberapa hotel mewah di New York City, Amerika Selatan. Salah satunya adalah usaha hotel milik keluarga Presiden Donald Trump.
Baca Juga
Advertisement
Pihaknya menggunakan spray yang bisa dicuci untuk menyertakan logo pada seprai, bantal, dan handuk yang hanya terlibat di bawah sinar UV. Penyeprotannya bermaksud mengecek apakah pihak hotel mengganti barang-barang tersebut.
Nyatanya, saat kembali keesokan hari, mereka masih menemukannya. Logo ini juga disemprotkan pada beberapa barang umum di hotel yang diklaim bakal dibersihkan secara rutin, seperti meja, TV, dan remote TV.
Tapi, logo tersebut juga masih ditemukan pada tempat-tempat tersebut. Tak heran bila video berdurasi lima menit 30 detik ini sudah ditonton ratusan ribu kali.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Temuan di Masing-Masing Hotel
Penemuan ini kian mengagetkan, mengingat rate kamar hotel-hotel tersebut cukup mahal. Di kamar hotel Hyatt Place Times Square, pihak Inside Edition menemukan semprotan logo tersebut di seprai dan bantal.
Sementara, meja telah dibersihkan dan handuk sudah diganti dengan yang baru. Namun, remote TV belum juga dibersihkan.
Lalu, di Hampton Inn Times Square Central, seprai dan bantal belum diganti, pun sama halnya dengan remote yang tak dibersihkan. Terakhir, hotel milik keluarga Donald Trump yang jadi sasaran.
Ditemukan bahwa sarung bantal tak diganti, namun seprai dan handuk mengalami pergantian.
Tim Hyatt dan Hampton mengaku khawatir dengan temuan tersebut. Sedangkan, Trump International Hotel menolak temuan Inside Edition dan menyebutnya palsu.
Advertisement