Bertani On Cloud, Cara Kementan Dongkrak Kompetensi SDM Pertanian

BPPSDMP membagikan informasi mengenai program Bertani On Cloud melalui website resmi dan juga dibagikan lewat grup whatsapp petani milenial, grup penyuluh, dan praktisi.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Jul 2020, 09:33 WIB
Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatihan dan transformasi ilmu sangat penting untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian. Namun di masa pandemi ini, kompetensi melalui cara tatap muka sulit untuk dilakukan. Oleh sebab itu Kementerian Pertanian mengembangkan program Bertani On Cloud.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan, untuk meningkatkan kompetensi SDM di sektor pertanian baik itu tenaga penyuluh dan juga para petani, pihaknya telah melakukan pelatihan secara virtual, melalui program Bertani On Cloud.

Bertani On Cloud sebetulnya salah satu cara kita utamanya saat ini di dalam rangka meningkatkan kapasitas para petani, dan meningkatkan keterampilan para petani di dalam berusaha taninya, yang memerlukan sarana dan prasarana IT,” kata Dedi kepada Liputan6.com, seperti ditulis pada Minggu (5/7/2020).

Sejauh ini program Bertani On Cloud sudah diadakan selama 23 kali dengan pelaksanaan dua kali dalam seminggu.

Kenapa dua kali? Karena, kata Dedi antusias masyarakat tidak hanya petani, penyuluh, dan praktisi saja yang ikut bergabung atau tertarik, ternyata ada juga UMKM, ibu rumah tangga, akademisi dan lainnya.

“Luar biasa ini ternyata peminat Bertani On Cloud, sehingga bisa sampai 2 kali dalam seminggu Selasa dan Kamis. Karena peminatnya berlimpah sementara kemampuan Zoom kita terbatas maka bisa juga dilihat di Facebook melalui live streaming atau di YouTube. Jadi satu kali running jumlah pesertanya bisa 4.000-5.000 orang itu luar biasa sekali,” katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Materi

Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Untuk mencapai target swasembada pangan 2016, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20 triliun. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Materi yang disampaikan dalam program tersebut sangat bervariasi dimulai dari hulu ke hilir. Misalnya cara membuat pupuk kompos untuk petani, cara menggunakan alat-alat pertanian, teknik-teknik pertanian, cara mengolah hasil pangan agar memiliki nilai jual yang lebih, bagaimana bertani di pekarangan rumah, hingga bagaimana mendapatkan modal untuk bertani.

“Ini luar biasa peminatnya Saya sangat senang dan puas ternyata pelatihan Pertanian kita banyak peminatnya dan insya Allah akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan produktivitas pangan,” ujarnya.

Selain itu ,untuk mengikuti program Bertani On Cloud ini sangat mudah. BPPSDMP sendiri giat membagikan informasi mengenai pelatihan tersebut di website resmi BPPSDMP, atau dibagikan melalui grup whatsapp para petani milenial, grup penyuluh, dan praktisi yang dimiliki BPPSDMP.

“Informasinya itu diperoleh dari websitenya BPPSDMP Kementerian Pertanian, kemudian melalui WhatsApp secara berantai disebar, Kita kan punya Whatsapp grup petani milenial, grup penyuluh, grup para UMKM, kita sebarkan ke sana. Ternyata sangat luar biasa, sekali saja menyebarkan ke grup penyuluh atau petani milenial ternyata itu tersebar kemana-mana,” ungkapnya.

 


Ketahanan Pangan

Petani memupuk tanaman padi di Karawang, Jawa Barat, Senin (4/7). Kementerian Pertanian optimis target produksi padi sebesar 75,13 juta ton pada tahun 2016 dapat tercapai. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Demikian ia pun berharap agar program ini bisa tersampaikan dan bermanfaat bagi petani, penyuluh, dan praktisi, UMKM, dan sebagainya, dan bisa diimplementasikan di lapangan dan bisa memberikan ide dalam melihat peluang di tengah pandemi.

“Saya yakin dari aktivitas pelatihan Bertani On Cloud itu akan memberikan peningkatan kapasitas dari SDM pertanian. Kita harus tunjukkan bahwa bertani itu mudah dan menarik, dan menghasilkan uang, jadi uang ini sebagai daya tarik utama. Saya yakin produktivitas pertanian itu akan meningkat, kalau produktivitas pertanian meningkat itu saya haqul yakin ketahanan pangan ada di genggaman kita, itu yang sangat kita harapkan,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya