Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik terus mendorong peningkatan hasil pertanian di sentra pangan nasional di Gorontalo. Langah ini untuk meningkatkan ketahanan pangan di tengah pandemi virus Corona baru (Covid-19).
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, produk hortikultura dari Kabupaten Gorontalo memiliki potensi besar dan berperan aktif dalam menjaga swasembada pangan nasional.
Advertisement
Untuk itu, kegiatan produksi pertanian di masa pandemi ini harus semakin digenjot, mengingat masyarakat sangat membutuhkan stok pangan yang sehat sebagai kebutuhan dasar meningkatkan imun tubuh dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19.
"Pangan adalah kebutuhan dasar, strategi pencegahan penyebaran Covid-19 yang disusun oleh pemerintah hanya akan efektif jika pangan pokok untuk rakyat tersedia," kata Rahmad, di Jakarta, Minggu (5/7/2020).
Solusi Agroindustri Petrokimia Gresik adalah dengan menggelar panen raya tanaman hortikultura di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Provinsi Gorontalo dengan produktivitas dua kali lipat.
Produktivitas jagung dalam panen meningkat hingga 2 kali lipat. Dimana untuk satu hektare lahan demonstration plot (demplot) menghasilkan jagung pipilan 10,1 ton, sedangkan kebiasaan petani setempat hanya menghasilkan 5 ton per hektare. Demplot jagung ini tidak hanya dilakukan di Desa Tolotio, tapi juga Desa Dutulanaa dan Desa Molowahu.
Selain jagung, kerjasama ini juga direalisasikan dalam demplot tomat dan cabai di Desa Tenilo dengan peningkatan produktivitas yang juga signifikan, yaitu tomat 43,2 ton, serta cabai 12 ton.
Panen tomat ini meningkat 80 persen atau naik 19,2 ton dari sebelumnya 24 ton. Sedangkan panen cabai meningkat 50 persen naik 4 ton dari produktivitas sebelumnya 8 ton setiap hektare.
Gunakan Pupuk Nonsubsidi
Rahmad menjelaskan bahwa dalam demplot ini pupuk yang digunakan adalah pupuk non-subsidi, dengan komposisi yang disarankan oleh PT Petrokimia Gresik. Salah satu pupuk yang digunakan adalah Phonska Plus, produk NPK unggulan Petrokimia Gresik.
Adapun pola pemupukan berimbang rekomendasi Petrokimia Gresik dalam demplot ini, untuk tanaman jagung menggunakan pupuk organik Petroganik (500 kg/ha), NPK Phonska Plus (300 kg/ha) dan Urea (300 kg/ha). Sedangkan untuk tomat dan cabai masing-masing menggunakan Petroganik (2.000 kg/ha), NPK Phonska Plus (800 kg/ha), serta ZA (200 kg/ha).
Panen raya ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang diberikan oleh Petrokimia Gresik kepada para petani jagung, cabai dan tomat. Kegiatan ini juga merupakan salah satu tahapan dari kerjasama antara legislator asal Gorontalo Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dengan Petrokimia Gresik untuk percepatan pembangunan Gorontalo, sebagai lumbung pangan nasional bagian timur dalam rangka menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Advertisement
Lanjutkan Kerja Sama
Rahmad memastikan, Petrokimia Gresik akan melanjutkan kerjasama ini di beberapa titik lain. Ia berharap pola pemupukan rekomendasi Petrokimia Gresik ini dapat diduplikasi oleh petani lainnya di Gorontalo. Selain itu, produk-produk Petrokimia Gresik diharapkan dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Ini adalah upaya nyata Petrokima Gresik sebagai Solusi Agroindustri, dengan menghadirkan produk berkualitas untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan pertanian," tutupnya.