Ledakan di Menteng, Polisi Periksa 5 Saksi

Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat dibantu tim Gegana dan Puslabfor telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan di Menteng.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Jul 2020, 22:23 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi memeriksa lima orang saksi untuk mengungkap ledakan yang terjadi di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat.

"Ada lima saksi yang kami panggil untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto di lokasi, Minggu (5/7/2020).

Heru belum mau membeberkan identitas saksi. Dia berdalih, data-data pribadi para saksi bukan untuk konsumsi publik.

"Tidak perlu (saksi siapa saja) karena ini masih investigasi. Jadi, biarkan kami bekerja," ujar dia.

Heru menyatakan, Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat dibantu tim Gegana dan Puslabfor telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) ledakan.

Dia kembali menyatakan, ledakan tergolong low explosive. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden tersebut.

"Kira tekankan ledakan ini dampaknya kecil. Tidak ada luka maupun meninggal. Kerugian hanya ban mobil Pajero kempes," ucap dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Polisi Temukan Pecahan Plastik dan Pipa

Polisi mengecek sumber ledakan yang terjadi di Jalan Yusuf Adiwinata, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/7/2020). Sejumlah serpihan ditemukan di lokasi.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Heru Novianto menerangkan, ledakan terdengar pada pukul 15.00 WIB. Menurut dia, bunyi mirip petasan.

"Ledakan kecil. Kita katakan petasan karena tidak besar, tak ada dampak signifikan, korban tidak ada. Kerugian hanya ban kempes saja," kata dia di lokasi, Minggu (5/7/2020).

Heru menyebut tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden itu. Tapi hanya kerugian materil. "Ledakan hanya mengakibatkan kempes ban Pajero sebelah kiri," ucap dia.

Saat ini, pihaknya belum bisa memastikan apakah ledakan bersumber dari bom atau bukan. Dari pemeriksaan, memang ditemukan material berupa pecahan plastik dan pipa.

"Kita masih dalami karena kita katakan bom juga bukan," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya