Heboh Ular-Ular Piton Berkeliaran di Permukiman Warga di Blora

Rata-rata munculnya di semak-semak pekarangan warga

oleh Ahmad Adirin diperbarui 06 Jul 2020, 23:51 WIB
Ular Piton kerap muncul dan meresahkan warga di sejumlah daerah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

Liputan6.com, Blora - Sejumlah ular Sanca Kembang atau ular piton berkeliaran di permukiman warga di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Tak pelak, kemunculan ular ini bikin warga ketar-ketir.

Sejauh ini ada tujuh ekor ular piton berukuran rata-rata panjang lima meter telah berhasil ditangkap petugas bersama warga.

"Rata-rata munculnya di semak-semak pekarangan warga. Kemarin malam, 4 anggota kami juga menangkap satu ular piton lagi di Dukuh Mbelik, Desa Tambaksari, Blora," kata Kepala Satpol PP Blora, Djoko Sulistiyono kepada Liputan6.com, Minggu (5/7/2020).

Djoko mengatakan, penampakan ular piton yang ditangkap oleh anggota Satpol PP Blora berawal dari laporan warga setempat lantaran merasa resah dan ketakutan melihat ukurannya yang besar.

Dilihat dari penampakannya, ular-ular tersebut sudah memangsa. Itu dilihat dari perutnya yang membesar.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Muncul Sejak 3 Bulan Lalu

Ular Piton kerap muncul dan meresahkan warga di sejumlah daerah di Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Liputan6.com/Ahmad Adirin)

"Kayaknya yang dibawa ke kantor kemarin jika dilihat dari tubuhnya ular habis memangsa ayam atau apa kurang tahu," kata Djoko.

Menurutnya, ular serupa diduga masih banyak dan bakal muncul memangsa binatang ternak jika lapar. Menurut dia, paling banyak mendapati laporan ular piton muncul di daerah Kecamatan Kunduran, Blora.

"Sejak tiga bulanan ini sekitar tujuh ekor ular piton yang berhasil ditangkap. Paling banyak laporan yang masuk dari Kunduran," katanya.

Djoko berpesan apabila warga merasa resah terkait kemunculan secara tiba-tiba ular piton, ular kobra, atau ular jenis lain agar segera melaporkan ke pihak petugas Satpol PP Blora.


Ular Piton di Langit-Langit Rumah

Ilustrasi Foto Ular Piton (iStockphoto)

Sebelumnya kejadian ular piton menyusup ke permukiman warga terjadi di Tuban, Jawa Timur, April 2020 lalu. Ular piton sepanjang dua meter tiba-tiba muncul bergelantungan di langit-langit rumah seorang warga Kelurahan Sendangharjo, Tuban.

Kemunculan ular itu sontak membuat Reni (25) si pemilik rumah kaget, dan membuat geger warga sekampung. Mendapat kabar itu, BPBD Kabupaten Tuban langsung bergerak mengevakuasi ular tersebut.

Kepala BPBD Tuban Yudi Irwanto mengatakan, pemilik rumah panik mengetahui ular piton bergerak lincah memasuki ruang-ruang kayu blandar genteng rumahnya. "Kita evakuasi sekitar pukul 08.15 WIB," kata Yudi, Senin (27/4/2020).

Yudi menceritakan, petugas sempat kesulitan saat mengevakuasi ular piton itu. Sebab, kata dia, hewan tersebut berada di langit-langit atap rumah. Namun, dengan usaha keras dan kerja sama tim, BPBD Tuban akhirnya bisa mengamankan ular yang menakutkan pemilik rumah itu.

Tidak ada korban dalam proses evakuasi ular piton tersebut, baik korban luka ataupun jiwa. Begitu pun dengan kerugian material juga tidak ada alias nihil.

Dia berpesan, agar masyarakat aktif menginformasikan jika terdapat suatu hal-hal yang membahayakan keselamatan warga.

"Baik berkaitan dengan bencana ataupun evakuasi hewan berbahaya," ucap Yudi.


Heboh Ular Masuk Pabrik Rokok

Petugas BPBD Kabupaten Tuban saat mengevakuasi ular piton di pabrik rokok Tuban (Liputan6.com/BPBD/Ahmad Adirin)

Ular sepanjang 3,5 meter masuk ke komplek perusahaan pabrik rokok Gudang Garam di Tuban, Jawa Timur. Tak pelak, ular tersebut bikin geger karyawan di area pabrik.

Pertama kali ular tersebut ditemukan satpam setempat di area parkiran. Karena takut mengancam karyawan pabrik, kejadian itu dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban.

"Kita dapat laporan tadi sore, tim langsung kita terjunkan ke lokasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Tuban, Yudi Irwanto, Minggu (3/5/2020).

Petugas sempat dibuat kewalahan karena besarnya ukuran dan gesitnya tubuh ular, sehingga harus bekerja ekstra keras.

Menurut Yudi, dibutuhkan tiga orang untuk mengevakuasi hewan melata itu. Sebab, ketika dimasukkan dalam karung, petugas kesulitan lantaran tubuh ular yang cukup berat.

"Alhamdulillah telah kita evakuasi. Bobotnya lumayan berat, saat mengangkat dibutuhkan tiga orang," kata dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya