Liputan6.com, Damasak- Dua warga sipil, termasuk seorang anak berusia lima tahun tewas dan serangan militan di Nigeria bagian timur laut, kata PBB pada Sabtu 4 Juli 2020.
Dikutip dari AFP, Senin (6/7/2020), helikopter bantuan milik PBB itu dilaporkan mengalami kerusakan karena serangan tersebut.
Advertisement
Saat serangan terjadi, korban tewas dari heli dan beberapa lainnya yang terluka berada di daratan, kata Koordinator kemanusiaan PBB di Nigeria, Edward Kallon.
Dalam sebuah pernyataan, Kallon juga menyampaikan, "Sebuah helikopter Layanan Udara Kemanusiaan PBB terkena peluru selama serangan itu. Tidak ada pekerja bantuan yang berada di sana pada saat itu dan anggota kru semuanya selamat".
Pesawat itu ditembak ketika mendekati Damasak, menurut memo PBB yang diamati oleh AFP. Untungnya, para pilot berhasil terbang kembali ke ibu kota regional Maiduguri yang berjarak 150 kilometer jauhnya.
Selain itu, pernyataan tersebut juga mengatakan bahwa PBB menangguhkan penerbangan rotasi selama satu pekan "untuk melibatkan mitra pemerintah dan melakukan penilaian risiko baru".
Helikopter tersebut diketahui menyediakan kebutuhan penting yang membawa personel kemanusiaan dan mengirimkan bantuan kepada sekitar 7,8 juta orang di Nigeria bagian timur laut.
Saksikan Video Berikut Ini:
Konflik yang Menuai Keluhan PBB
Konflik militan yang telah berlangsung selama 10 tahun lamanya itu telah menewaskan 36.000 orang dan memberikan dampak pada sekitar 2 juta orang dari rumah mereka di wilayah tersebut.
Selain itu, jalan-jalan utama juga dianggap terlalu berbahaya untuk dilalui meskipun militer Nigeria berulang kali bersikeras bahwa sebagian besar telah mengalahkan para pemberontak.
Serangkaian serangan dari konflik itu telah dikeluhkan oleh PBB, yang menargetkan pekerja bantuan di Nigeria bagian timur laut.
Daerah di sekitar Damasak di perbatasan dengan Niger didominasi oleh Islamic State West Africa Province (ISWAP), yang pada tahun 2016 memisahkan diri dari kelompok militan Boko Haram.
Advertisement