Liputan6.com, Jakarta - On-Truck yang merupakan aplikasi layanan transportasi logistik memperluas layanan mereka dengan merambah segmen Business to Business (B2B) trucking. Disebutkan, platform baru ini sejalan dengan agenda pemerintah.
"Kami mempunyai misi mendigitalisasi proses bisnis logistik di Indonesia sejalan dengan inpres5/2020 tentang Penataan Ekolognas yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 16 Juni 2020," terang Dean S Zain, Brand Communication and Digital Marketing Manager PT Phos Tekno Indonesia (On-Trucks) dalam keterangan resminya.
Baca Juga
Advertisement
Dirinya menyampaikan, adanya platform B2B trucking pada aplikasi On-Truck akan menjawab kebutuhan vendor armada pengiriman barang dan logistik di Indonesia.
Tidak cuma itu, On-Trucks juga akan terus melakukan inovasi dan improvisasi sesuai kebutuhan dan kepuasan penggunanya, seiring dengan perubahan bisnis logistik di tanah air dari tahun ke tahun.
"Karena bisnis terkadang tidak hanya masalah keuntungan, namun siapa yang bisa memberikan layanan terbaik," kata Dean.
"On-Trucks menjadi solusi menjawab kebutuhan dan tantangan vendor armada logistik dan pemilik barang kiriman," tambahnya.
Armada
Sekadar informasi, aplikasi yang muncul sejak 2016 itu bisa diunduh di smartphone berbasis iOS ataupun Android.
Aplikasi ini merupakan satu-satunya perusahaan rintisan yang dimiliki pengusaha lokal di Tanah Air yang mana lebih dari 3.000 populasi client atau shipper corporate yang sudah terdaftar.
Sejauh ini On-Truck sudah membukukan 400 vendor perusahaan dengan total 5.000 truk armada.
"On-Trucks menyediakan armada terlengkap dari Gran Max (small fleet) hingga trailer 40 feet dan flat bed 12 meter," tutup Dean.
Advertisement
Beralih Jadi Angkutan Logistik, Okupansi Bus Meningkat 20 Persen
Perusahaan bus mengalami peningkatan okupansi hingga 20 persen sejak angkutan penumpang beralih fungsi menjadi angkutan logistik.
Kabar baik ini menjadi angin segar bagi bisnis oto bus yang mulai mengalami mati suri imbas pandemi Corona yang tak kunjung usai.
Business Development PT Safari Dharmasakti Marissa Leviani menyatakan, pengiriman barang yang dilayani oleh bus didominasi oleh kebutuhan pokok dan pangan.
"Ada peningkatan dari beberapa waktu kemarin okupansinya, naik 20 persen," ujar Marissa saat dihubungi, Minggu (31/5/2020).
Namun begitu, tidak semua perusahaan bus mengalihfungsikan armadanya karena percaya pangsa pasar angkutan penumpang masih tinggi di tengah pandemi.
Marissa bilang, jasa transportasi penumpang dan pariwisata mungkin akan pulih akhir tahun atau menunggu situasi pandemi kembali kondusif.
"Kami masih melihat perkembangan wabah dari berbagai daerah, misalnya DKI Jakarta itu makin ketat. Mungkin setidaknya akhir tahun baru mulai beroperasi (dengan normal)," jelas Marissa.