Menkes Terawan: Jangan Sampai Laboratorium Jadi Episentrum Baru COVID-19

Menkes Terawan sampaikan jangan sampai laboratorium jadi episentrum baru COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Jul 2020, 14:01 WIB
Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Terawan Agus Putranto dalam rapat koordinasi bersama para rektor universitas di Jawa Timur melalui virtual, Minggu (5/7/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Surabaya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengingatkan agar penyiapan ruangan laboratorium untuk pemeriksaan spesimen COVID-19 harus sepenuhnya memenuhi syarat. Petugas laboratorium juga harus mendapatkan pelatihan dalam hal penanganan COVID-19.

“Jangan sampai laboratorium menjadi episentrum baru,” imbuh Terawan dalam rapat koordinasi bersama para rektor universitas di Jawa Timur melalui virtual, kemarin (5/7/2020).

Ia juga menilai pengembangan teknologi dari hasil riset dan inovasi akademisi dalam penanganan COVID-19 sangat bagus dan dibutuhkan. Dalam implementasinya, Terawan meminta seluruh pasien dan spesimen tetap diawasi dan dijaga.

Selain itu, para tenaga medis juga harus mendapatkan pelatihan sebelum terjun dalam penanganan COVID-19.

“Uji kepada pasien secara klinis dan harus diawasi,” lanjut Terawan dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.


Bersama Tangani COVID-19

Menko PMK Muhadjir Effendy dalam rapat koordinasi bersama para rektor universitas di Jawa Timur melalui virtual, Minggu (5/7/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Dalam rapat virtual, Muhadjir meminta universitas dapat mendukung penanganan COVID-19 melalui inovasi-inovasi sains dan akademik serta peranan dalam menyampaikan informasi dan komunikasi kepada masyarakat.

“Saya minta peran serta universitas, baik negeri maupun swasta untuk bersama-sama menanggulangi COVID-19. Sebagaimana akademisi merupakan bagian dari komponen pentaheliks, dalam penanggulangan bencana, sesuai yang dimarwahkan oleh Ketua Gugus Tugas sekaligus Kepala BNPB Pak Doni Monardo,” ujarnya.

Doni menambahkan peran universitas melalui mahasiswa dapat membantu menggerakkan masyarakat untuk perubahan perilaku sesuai dengan adaptasi kebiasaan baru, yakni penerapan protokol kesehatan.

“Pendekatan kemanusiaan dari peran akademisi dan komunitas penting untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat,” tambahnya.


Kegiatan KKN

Ketua Gugus Tugas Nasional Doni Monardo dalam rapat koordinasi bersama para rektor universitas di Jawa Timur melalui virtual, Minggu (5/7/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Gambaran solusi perubahan perilaku dengan peran mahasiswa, lanjut Doni, dapat dilakukan melalui sejumlah aktivitas, seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sejumlah wilayah di Jawa Timur maupun seluruh Indonesia.

"Kegiatan KKN dapat menjadi upaya inivatif, efisien, dan lebih tepat sasaran dalam rangka mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat untuk menghadapi pandemi COVID-19," lanjutnya.

“KKN Tematik dapat mengajak masyarakat mengubah perilaku sesuai protokol kesehatan ditambah menjaga imunitas dengan olahraga dan mengkonsumsi makanan sehat."


Simak Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya