Ada Virus Corona, Dirut Telkomsel Sebut Digitalisasi Naik 10 Persen

Telkomsel mencatat, terjadi kenaikan digitalisasi sebesar 10 persen di tengah pandemi Virus Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2020, 12:40 WIB
Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel. Dok: Telkomsel

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mencatat, terjadi kenaikan digitalisasi sebesar 10 persen di tengah pandemi Virus Corona. Kenaikan tersebut, juga tergambar dalam pembayaran secara digital atau digital payment.

"Ada estimasi yang dilakukan, setelah Covid terjadi lompatan 5 hingga 10 persen digitalisasi. Digital payment itu akan meningkat cukup tajam. Kita lihat selama pandemi Covid, payload internet naik, dan terjadi peningkatan yang luar biasa," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Setyanto melanjutkan, ada tiga kunci utama untuk akselerasi digital. Pertama kolaborasi. Kolaborasi diperlukan sebab Telkomsel hanya merupakan pembuat jaringan sementara pelayanan hingga ke bawah harus bekerja sama dengan yang lain.

"Seperti yang saya sampaikan tadi, Telkomsel tak jago di semua hal, hanya di network saja, sehingga servicenya kurang. Sehingga kolaborasi jadi kunci," jelasnya.

Selanjutnya, kata dia adalah regulasi dan lokal ekosistem. "Regulasi, dan ketiga local ecosystem, bagaimana kita menjadikan Linkaja sebagai kunci. Tiga hal inilah yang jadi kunci, kalau ini bisa seiring sejalan akselerasi digital ini bisa berjalan," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


40 Persen HP Belum Terkoneksi Internet

Ilustrasi BTS Telkomsel (Liputan6.com/Sangaji)

Setyanto melanjutkan, di tahun ini masih ada sekitar 40 persen telepon genggam atau handphone (HP) yang tidak terkoneksi dengan internet. Kondisi tersebut menjadi salah satu fokus perusahaan BUMN tersebut agar seluruh masyarakat mendapat pelayanan yang sama.

"Kurang lebih masih ada 30 persen 40 persen HP yang belum terkoneksi internet, yang harus kita atasi bersama. Untuk Telkomsel sendiri kita masih fokus Indonesia saja, karena potensi yang belum tergarap dengan benar cukup banyak," jelasnya.

"Bagaimana solusi yang ada di luar kita bawa ke Indonesia dan bisa dimarketkan di Indonesia. Khusus Telkomsel kita menggarap, mengaccelerate apa yang ada di Indonesia," tandasnya.

Anggun P. Situmorang

Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya