Liputan6.com, Jakarta - Kasus pembakaran mobil Via Vallen memang cukup menggemparkan. Meski pelakunya sudah diamankan, namun banyak pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab.
Berbagai spekulasi muncul terhadap pelaku pembakaran Via Vallen terkait alasan mengapa ia membakar mobil Via Vallen. Mulai dari dugaan gangguan jiwa, sakit hati, hingga obsesi kepada Via Vallen.
Yang terbaru, Via Vallen mengatakan bahwa pelaku sempat beberapa kali bolak-balik di sekitar kediaman Via Vallen. Tak hanya itu saja, malahan pelaku menyebut Via Vallen adalah istrinya.
Baca Juga
Advertisement
"Sama sekali gak tau dia siapa, nggak pernah ketemu juga. Apa ya, omongannya aneh, jadi saya tanya-tanya ke tetangga juga kalau orang ini ternyata sering seliweran di sini. Dia sering bilang ‘Via itu istri saya’ gitu," kata Via Vallen saat dihubungi awak media pada Minggu (5/7/2020).
Bukan Gangguan Jiwa
Adapun untuk dugaan gangguan jiwa, Via Vallen merasa sangsi. Menurutnya, alasan gangguan jiwa itu digunakan agar pelaku terbebas dari hukuman.
"Menurut saya orang dengan gangguan jiwa nggak mungkin kayak dia. Saya sih gak tau banget ya tapi ciri-ciri dia tuh nggak mengarah kalau ada gangguan jiwa," kata Via Vallen.
Advertisement
Tameng
"Soalnya pas waktu mobil meledak dia lari, dan dia larinya ke kantor polisi, dia pinter kan berarti. Kalau dia nggak lari ke kantor polisi saat itu, mungkin dia udah diamuk massa. Jadi kayaknya gila itu buat tameng aja agar gak kena kriminal," sambungnya.
Tak Masuk Akal
Begitu pun ketika pelaku mengaku sebagai penggemar Via Vallen. Via Vallen beranggapan bahwa hal tersebut tidak masuk akal jikalau memang benar pelaku tersebut adalah penggemarnya.
"Kalau dia ngaku fans saya mikirnya ya jangan mentang-mentang fans dia bisa berbuat seenaknya. Soalnya gimana ya, kalau dia bilang fans, dia orang Medan terus tinggal di daerah Bekasi, terus dia bela-belain datang ke sini untuk begitu dan segitunya sampai berani bakar mobil kan gak masuk akal sih," ungkap Via Vallen.
Advertisement