Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Corona berdampak positif bagi bisnis jual beli online atau e-commerce. Selama pandemi ini, transaksi e-commerce naik sehingga bisa mendorong ekonomi digital di Tanah Air.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, transaksi e-commerce naik sebesar 26 persen selama pandemi Virus Corona. Tidak hanya itu, peningkatan transaksi harian juga terjadi hingga 4,8 juta.
Advertisement
"Catatan positif, penjualan e-commerce meningkat 26 persen dan transaksi harian 4,8 juta. Lalu konsumen baru 51 persen. Artinya, permintaan dan supply meningkat," ujar Filianingsih dalam diskusi online, Jakarta, Senin (6/7/2020).
Dia melanjutkan, fenomena ini merupakan salah satu kondisi yang menguntungkan di tengah pandemi Virus Corona. Masyarakat diharuskan untuk melakukan mayoritas pekerjaan dari rumah sehingga mendorong penggunaan tehnologi untuk berbagai kebutuhan.
"Blessing in distress. Masyarakat dengan PSBB terpaksa kita harus belajar. Dengan adanya Covid mengakselerasi digitalisasi di Indonesia. Masyarakat dengan adanya PSBB terpaksa harus belajar, yang tadinya tidak pernah belanja online mau tidak mau harus melakukan itu," paparnya.
Pembayaran digital turut meningkat dengan adanya penggunaan tehnologi secara masif dalam kehidupan sehari-hari. Pada Mei 2020, aktivitas ekonomi di e-commerce tercatat naik hingga 40,6 persen.
"Inovasi sudah terjadi. Digital pembayaran secara bertahap menggeser konvensional yang face to face. Aktivitas ekonomi sudah terlihat di e-commerce. Peningkatan yoy di April 7 persen dan volume 78 persen. Mei lalu meningkat 40,6 persen, namun secara nominal menurun," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kemenperin Dorong IKM Masuk e-Commerce
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri kecil dan menengah (IKM). Salah satu langkah strategis yang dijalankan adalah mengoptimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-commerce untuk menggantikan cara penjualan offline yang sulit dilakukan di masa pandemi Covid-19.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mempercepat transformasi digital. Sebab, transaksi produk mengalami perubahan dengan penetapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Penjualan produk yang sebelumnya didominasi transaksi offline beralih ke online.
“Dengan adanya social distancing yang dilakukan masyarakat untuk menghindari penyebaran Covid-19, transaksi di e-commerce mengalami peningkatan. Selain itu, pemerintah dan platform e-commerce juga berperan dengan menginisiasi kampanye belanja dari rumah,” tuturnya di Jakarta, Rabu (17/6/2020).
Seiring dengan Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia yang diluncurkan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei lalu, Kemenperin ikut berkontribusi dengan menggelar kampanye #SemuanyaAdaDisini yang akan berlangsung pada 1-15 Juli 2020.
Kegiatan tersebut bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan kemampuan industri nasional dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan kualitas yang mumpuni.
“Produk IKM dalam negeri memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk asing. Dengan menggelar #SemuanyaAdaDisini, Kemenperin mendukung promosi produk-produk IKM dengan memanfaatkan sarana digital,” papar Menperin.
Advertisement