Pemerintah Harus Perbanyak Tes Corona di Pasar Tradisional

Sebanyak 833 pedagang di pasar tradisional positif Corona, paling banyak di di Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2020, 15:00 WIB
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan spraying pasar Karang Anyar dengan cairan disinfektan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020). Penyemprotan cairan disinfektan yang dilakukan tesebut untuk memutus penyebaran virus corona (COVID-19) pada PSBB Transisi new normal. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Dewan Pimpinan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) mencatat adanya penambahan kasus positif Covid-19 di pasar tradisional. Yakni 65 kasus baru dengan tambahan 3 orang pedagang pasar meninggal.

Dengan begitu kasus positif pedagang pasar tradisional telah mencapai 833 kasus positif dan 35 pedagang meninggal dunia. Kasus positif tersebar pada 164 pasar di 24 provinsi dan 72 kabupaten dan kota di indonesia.

"Dengan jumlah kasus terbanyak masih di wilayah DKI. Yaitu 217 kasus positif di 37 pasar tradisional," ujar Muhammad Ainun Najib Ketua Bidang Organisasi Ikappi dalam keterangannya, Senin(6/7).

Menurutnya banyak hal yang perlu di evaluasi atas lonjakan paparan Covid-19 di pasar tradisional. Seperti tidak hanya bergantung terhadap pemerintah daerah saja, tetapi juga keterlibatan dari pedagang pasar.

Sehingga peran pemerintah daerah bersama pengelola dan pedagang pasar menjadi sangat penting untuk saat ini. Agar penyebaran Covid-19 bisa di hentikan.

Oleh karenanya, Ikappi mendorong perluasan kegiatan rapid test dan swab untuk mendeteksi penyebaran virus mematikan asal China di pasar tradisional. Sebab dari 14 ribu pasar di indonesia, baru 500 lebih pasar yang telah melakukan rapid test atupun swab.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Edukasi Bahaya Covid-19

Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) melakukan spraying pasar Karang Anyar dengan cairan disinfektan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2020). Penyemprotan cairan disinfektan yang dilakukan tesebut untuk memutus penyebaran virus corona (COVID-19) pada PSBB Transisi new normal. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pun, hal kedua yang penting ialah melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan masker dan juga edukasi bahaya Covid-19. Cara ini untuk terciptanya kesadaran diri dari pedagang yang dimulai dari keterlibatannya terhadap program yang di jalankan oleh pemerintah daerah.

"Upaya upaya seperti ini yang harus kita dorong bersama. Agar ada kesamaan pandangan dan visi bahwa kita harus menghentikan penyebaran covid19 di pasar tradisional," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya