Fakta Unik Sapi Berbobot 1,2 Ton Milik Petani Boyolali, Siap Menggoda Presiden Jokowi

Seorang petani asal Dusun Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali, berhasil membesarkan sapi miliknya hingga kini mempunyai bobot 1,2 ton.

Oleh SoloPos.com diperbarui 06 Jul 2020, 20:00 WIB
Parno (60), seorang petani asal Dusun Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali, berhasil membesarkan sapi miliknya hingga kini mempunyai bobot 1,2 ton. (Solopos/ Akhmad Ludiyanto)

Boyolali - Parno (60), seorang petani asal Dusun Semaran, Desa Jurug, Mojosongo, Boyolali, berhasil membesarkan sapi miliknya hingga kini mempunyai bobot 1,2 ton. 

Dirinya mengatakan, telah memelihara sapi itu sejak 3 tahun lalu. Saat itu dia membeli sapi jenis metal seharga Rp27 juta dari seorang peternak. Bobotnya kala itu masih 600 kilogram. Parno mengaku menghabiskan Rp60 ribu per hari untuk membeli pakan selama memelihara sapi tersebut.

Menjelang Hari Raya Iduladha, Parno berniat menjual sapinya dengan harga Rp80 juta. Parno mengatakan sapi jantan itu dalam kondisi sehat dan siap dijadikan hewan kurban.

Parno menggemukkan sapi itu di kandang di belakang rumahnya di Mojosongo, Boyolali. Setiap hari ia memberi pakan rumput yang memang melimpah di daerahnya.

Tak hanya itu, ia juga memberi makan sapinya dengan nutrisi seperti konsentrat dan bahan lain. Setiap hari, ia mengeluarkan biaya rata-rata Rp60.000 untuk pakan bergizi itu.

"Rata-rata sehari Rp60 ribu untuk pakannya saja. Saya memang memilih makanan yang berkualitas agar sapi saya ini bisa gemuk,” kata Parno dikutip Solopos, Senin (6/7/2020).

Biaya perawatan sapi itu diperoleh petani asal Mojosongo, Boyolali, tersebut dari hasil penjualan susu seekor sapi perah yang ia pelihara bersama sapi metal itu.

"Memang mahal pakannya. Tapi uang buat beli pakan ini dari penjualan susu sapi perah itu," katanya.

Meski biaya pemeliharaan sapi ini mahal, Parno mengaku puas dengan hasilnya dan tahun ini sudah berniat menjual sapi itu. "Tahun lalu sudah ada yang mau beli, tetapi saya masih ingin sapi ini lebih besar lagi. Sekarang sudah cukup besar sehingga mau saya jual," imbuh Parno.

Selain memberikan pakan berkualitas, satu hal lagi yang dilakukan petani di Mojosongo, Boyolali, tersebut agar sapi miliknya tidak hanya gemuk, tetapi juga sehat.

Setiap hari ia selalu membawa sapinya ke rumah saudaranya yang berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. "Sapinya saya ajak jalan-jalan setiap hari biar sehat. Di sana dijemur. Sore dibawa pulang lagi," ujanya.

Dia berharap sapinya bisa menarik minat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang memang kerap membeli sapi kurban kepada petani di wilayah Soloraya.

Namun, dia mengatakan kalau Jokowi tak berminat pun tak masalah. Petani asal Mojosongo, Boyolali, itu siap menjualnya kepada calon pembeli lain yang cocok dengan harga yang ia tawarkan.

"Sampai sekarang sudah ada empat atau lima orang yang datang ke sini. Tapi mereka hanya memotret, belum menawar," katanya.

Simak juga berita Solopos lainnya di sini.

Simak juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya