Liputan6.com, Jakarta - Rionald mengatakan mahasiswa yang sedang studi di Amerika Serikat (AS), bukan hanya belajar ilmu selama perkuliahan, namum mempelajari mengapa AS menjadi negara maju. Pengetahuan tersebut diharapkan dapat merubah perilaku mahasiswa dalam bertindak berdasarkan penglihatan dan pengalaman berinteraksi selama di Amerika Serikat.
Hal tersebut dikatakan pada peresmian kegiatan KIBAR atau Kitorang Bicara yang diluncurkan langsung dari Washington DC sebagai media presentasi riset/projek mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat.
Popy Rufaidah, Atase Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan, kegiatan KIBAR merupakan kerjasama KBRI Washington DC dengan LPDP dan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dalam rangka meningkatkan jumlah orang Indonesia studi di Amerika Serikat. Serta sebagai media konsultasi menembus studi di Amerika Serikat dengan beasiswa.
Baca Juga
Advertisement
Rionald menyatakan pemikiran yang disampaikan Paskalis (mahasiswa program master di American University, Washington DC) dan Jacquliene (mahasiswa program master di Auburn University, Alabama) sebagai pembicara pada kegiatan KIBAR.
Kegiatan tersebut dianggap menarik mengangkap sejumlah usulan dan solusi peningkatan mutu pendidikan berbasis kearifan lokal di Boven Digul, dan Pendidikan berbasis multiligual di Provinsi Papua.
Aryoko Rumaropen, Kepala BPSDM, menyatakan bahwa pengelolaan beasiswa Pemerintah Provinsi Papua yang telah berjalan selama sepuluh tahun terakhir merupakan bagian dalam pembentukan SDM Unggul Provinsi Papua.
Kebijakan strategis Provinsi Papua tercantum dalam visi Menigkatkan SDM Papua yang Unggul dan Memiliki Daya Saing. Salah satunya adalah mempersiapkan anak didik Provinsi Papua mengikuti Pendidikan Tinggi baik di Dalam maupun di Luar Negeri. Pelaksanaan Pendidikan di Luar Negeri dilakukan di 17 (tujuh belas) negara melalui pendanaan otonomi khusus.
Aryoko mengatakan pula bahwa pengelolaan pengiriman pelajar dan mahasiswa ke luar negeri yang telah berjalan hampir sepuluh tahun memerlukan perhatian yang berkelanjutan sehingga telah dilakukan perbaikan-perbaikan.
Proses yang berjalan adalah para lulusan dari luar negeri diharapkan dapat menularkan pengalaman baiknya kepada adik-adik kelasnya di tingkat SMA dalam mempersiapkan diri agar dapat melanjutkan studi ke luar negeri.
Yohana Membise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 2014-2019, yang menjadi pembicara pada webinar tersebut menghimbau kepada generasi Indonesia Timur dari Papua, yang saat ini sedang menyelesaikan studi di luar negeri, agar manfaatkan masa era emas ini dengan memanfaatkan kesempatan yang sebaiknya dengan menunjukan kepada dunia, bahwa Orang Asli Papua dapat maju.
Yohana melanjutkan, generasi muda Provinsi Papua yang merencanakan studi ke luar negeri harus mampu menjawab apa yang ingin dipelajari? Mengapa harus studi ke Australia? Mengapa harus studi ke Amerika? Apa keterampilan dan pengetahuan yang ingin dikuasi?
Bagaimana menerapkan ilmu yang didapat setelah menyelesaikan studi dari Luar negeri? Apa yang pernah anda buat untuk provinsi papua dalam menjawab tantangan yang dihadapi? Setelah selesai studi, diharapkan untuk kembali ke Provinsi Papua dan menjadi agen perubahan, menjadi sosok yang membuat sesuatu berbeda dan berkontribusi dalam pembangunan di Provinsi Papua.
Yohana berpandangan tantangan yang dihadapi Provinsi Papua saat ini adalah banyak lulusan dari luar negeri yang masih belum mendapatkan pekerjaan setelah selesai studi dan kembali ke Papua.
Pemerintah Daerah dan Provinsi Papua perlu bekerjasama dengan Pemerintah Pusat mengoptimalkan lulusan dari luar negeri tersebut memberikan lapangan pekerjaan dalam rangka membangun bangsa dan negara, khususnya tanah Papua.
Popy menutup acara dengan menyatakan, semua potensi yang ada pada mahasiswa Indonesia Timur yang sedang studi di Amerika Serikat adalah memiliki sejumlah pemikiran berbentuk solusi yang mengakar pada permasalahan di daerahnya masing-masing. Optimalisasi kearifan lokal menjadi basis dalam pendekatan pembangunan berkelanjutan di segala bidang dengan mengikuti perkembangan perubahan yang cepat.