Dosen yang Sering Kritik Pemerintah China Ditangkap Polisi

Dosen di China ditangkap polisi atas tuduhan prostitusi. Namun, ada dugaan dosen itu sengaja dibungkam karena kerap mengkritik pemerintah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Jul 2020, 08:32 WIB
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Beijing - Partai Komunis China kembali menangkap tokoh yang dianggap vokal mengkritik pemerintah. Pada Senin 6 Juli kemarin, seorang profesor bernama Xu Zhangrun ditangkap atas tuduhan terlibat prostitusi. Ia dikenal sebagai sosok yang keras terhadap Presiden Xi Jinping.

Profesor Xu merupakan mantan pengajar di Universitas Tsinghua. Tulisannya tergolong berani mengkritik pemerintahan China, seperti terkait penanganan pandemi Virus Corona (COVID-19).

Seorang temannya berkata polisi China menangkap Profesor Xu pada Senin pagi. Profesor Xu ternyata sudah bersiap jika akan ditangkap.

"Ia telah meramalkan hari ini," ujar Geng Xiaonan, pebisnis dan sahabat Profesor Xu seperti dilansir New York Times, Selasa (7/7/2020).

"Ia telah menyiapkan pakaian di dalam tas yang menggantung di pintu depannya, jadi ia tidak perlu ganti baju ketika ditangkap," lanjutnya.

Geng Xiaonan berkata tuduhan prostitusi sengaja dipakai untuk membungkam Profesor Xu Zhangrun.

Profesor Xu merupakan peneliti di bidang kriminologi dan pernah mengajar di Universitas Tsinghua sebelum dicekal oleh universitas. Ia pernah menuntut ilmu di Universitas Melbourne

Ia pertama kali menarik perhatian pada 2018 lalu ketika menulis esai bernada keras yang menentang politik garis keras Presiden Xi Jinping. Tahun ini, ia mengkritik kebusukan pemerintah China akibat corona.

"Epidemi Virus Corona telah mengungkap inti kebusukan dari pemerintahan China," tulis Profesor Xu.

Amnesty International di China melihat penahanan Profesor Xu sebagai pertanda bahwa rezim komunis China masih tak segan untuk memberangus pandangan yang berbeda.

"Penahanan Profesor Xu pagi ini adalah pengingat lain ... bahwa betapa mudahnya dan seenaknya otoritas China menyalahgunakan hukum untuk menarget orang-orang yang mengekspresikan pandangan yang menurut pemerintah tak boleh dibaca atau didengar masyarakat," ujar Joshua Rosenzweig, kepala tim Amnesty International di China.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Sengaja Mencari Kesalahan?

Dalam lawatannya ke Indonesia pada 2-3 Oktober 2013, Presiden Xi Jinping mengusulkan konsep Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 atau 21st Century Maritime Silk Road

Amnesty khawatir jika Profesor Xu Zhangrun akan dijerat dengan pasal keamanan nasional. Kini, ia berpotensi masuk ke daftar pengkritik pemerintah yang telah dipenjara.

Masih ada harapan Profesor Xu Zhangrun akan dibebaskan jika ia benar-benar hanya dikenakan pasal prostitusi. Sebelumnya, pemerintah China diketahui menggunakan pasal sejenis untuk mendiskreditkan pengkritik pemerintah.

"Ada pepatah lama dari Dinasti Song yang berbunyi, 'jika kamu ingin menuduh seseorang atas kejahatan, maka pasti akan ada alasan yang didapat'," ujar Geremie Barme, pakar sinologi dari Australian National University.

Barme berkata dua tahun lalu Profesor Xu sudah khawatir akan dijebak.

Kepolisian Beijing belum mau merespons mengenai nasib Profesor Xu. Universitas Tsinhua tempat ia dulu mengajar juga bungkam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya