Museum Louvre Paris Dibuka Lagi, Pengunjung Lukisan Mona Lisa Wajib Bermasker

Museum Louvre di Paris kembali buka. Pengunjung lukisan Mona Lisa kini harus pakai masker.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 07 Jul 2020, 10:19 WIB
Mona Lisa

Liputan6.com, Paris - Museum Louvre di kota Paris kembali dibuka setelah hampir empat bulan tutup akibat pandemi Corona (COVID-19). Pengunjung yang ingin melihat berbagai karya seni, termasuk lukisan Mona Lisa, harus memakai masker.

Pemakaian masker di Louvre diwajibkan dan jumlah pengunjung juga dibatasi. Sistem antre juga diterapkan bagi yang ingin melihat Mona Lisa.

Dilaporkan BBC, Selasa (7/7/2020), Museum Louvre sangatlah terdampak akibat pandemi corona. Direktur museum, Jean-Luc Martinze mengaku kehilangan 80 persen pengunjung.

Tiap tahunnya, ada sekitar 10 juta orang mengunjungi Museum Louvre. Mayoritas berasal dari luar negeri. Selain Mona Lisa karya Leondardo Da Vinci, museum ini juga menjadi rumah bagi karya Michaelangelo, Johanned Vermeer, hingga Raphael.

Sejauh ini, wilayah Uni Eropa baru membuka perbatasan bagi 15 negara saja sehingga dikhawatirkan jumlah pengunjung museum menurun.

Museum ini tutup sejak 13 Maret lalu. Total kerugian ditaksir mencapai 40 juta euro (Rp 655,1 miliar).

"Kami beruntung karena merupakan museum milik negara," ujar Martinez kepada the New York Times pada Juni lalu.

Pada Senin kemarin, para pemandu wisata Paris sempat berdemo sambil membawa gambar Mona Lisa. Mereka menyebut pemerintah tak memberi perhatian kepada pekerja industri pariwisata.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Uni Eropa Mulai Terima Kedatangan Turis Internasional, Bersyarat Wajib Karantina

Ilustrasi bendera Uni Eropa di kantor pusatnya di Brussels (AP Photo)

Uni Eropa telah menunjuk 14 negara yang warganya dianggap "aman" untuk masuk ke wilayah UE mulai 1 Juli setelah berbulan-bulan dikunci bagi kedatangan internasional. Namun, negara-negara dengan kasus banyak seperti AS, Brasil dan Cina masih belum diizinkan.

Dilansir dari laman BBC, warga yang diperbolehkan memasuki wilayah Uni Eropa termasuk Australia, Kanada, Jepang, Maroko, dan Korea Selatan.

UE siap menambahkan China ke dalam daftar tersebut jika pemerintah China menawarkan kesepakatan timbal balik bagi para pelancong UE, kata para diplomat.

Kontrol perbatasan UE telah dicabut untuk warga UE yang bepergian di dalam blok tersebut. Aturan untuk pelancong Inggris dibahas secara terpisah dalam negosiasi Brexit.

Warga negara Inggris masih harus diperlakukan dengan cara yang sama seperti warga negara Uni Eropa sampai akhir periode transisi Brexit pada tanggal 31 Desember. Oleh karena itu, selama waktu itu warga negara Inggris dan anggota keluarga mereka dibebaskan dari pembatasan perjalanan sementara.

Dalam daftar "aman" saat ini, yang masih kemungkinan akan diubah, adalah Aljazair, Australia, Kanada, Georgia, Jepang, Montenegro, Maroko, Selandia Baru, Rwanda, Serbia, Korea Selatan, Thailand, Tunisia, dan Uruguay.

Inggris saat ini sedang menegosiasikan "jembatan udara" dengan beberapa negara anggota UE, sehingga Virus Corona baru tidak sepenuhnya memblokir liburan musim panas sebagai musim tersibuk di Eropa untuk dunia pariwisata, yang biasanya mempekerjakan jutaan orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya