Di-bully Warganet, Rahmawati Kekeyi: Sakitnya Dihina Itu Tak Mudah Dilupakan

Pelakunya, siapa lagi kalau bukan warganet yang kerap melontar makian di kolom komentar. Rahmawati Kekeyi minta masyarakat memahami kenapa ia patah hati bukan main mendapati akun Instagramnya lenyap.

Dua tahun lamanya, ia mengumpulkan pengikut hingga lebih dari 700 ribu orang. “Dua tahun lamanya itu enggak mudah. Sakitnya di-bully, sakitnya diejek, sakitnya dihina, itu enggak mudah untuk dilupakan. Mereka mengejek karena fisik. Tapi, (aku) enggak masalah,” beri tahu Rahmawati Kekeyi.

“Aku berusaha kuat tapi semenjak kemarin aku bingung. Aku bingung harus ngapain, harus bertindak apalagi kayak gimana lagi. Aku bingung harus mulai dari mana lagi. Aku bingung mungkinkah aku buat Instagram kedua,” imbuhnya.

Saking bingung, Rahmawati Kekeyi kemudian curhat kepada sahabat sekaligus manajer soal bagaimana menghidupi keluarga setelah akun Instagram amblas.

“Aku curhat: Kak, banyak yang aku hasilkan dari Instagram. Aku bisa menghidupi Mama dari Instagram dan perjuangan aku, tuh enggak gampang,” Rahmawati Kekeyi memaparkan.

Di pengujung klarifikasi, ia berharap pihak Instagram Indonesia memulihkan akun yang dinonaktifkan. Jika akun itu pulih, Rahmawati Kekeyi hanya ingin kembali kerja untuk masa depan dan keluarga.

“Insyaallah sesulit apapun akan aku terima,” ia menukas. Sejumlah warganet menyarankan Rahmawati Kekeyi membuat akun Instagram baru. Ide ini membuatnya galau. “Kayaknya belum tahu aku bikin atau enggak karena aku takut untuk memulai. Kalau akhirnya seperti ini,” jawabnya.

Ia ikhlas jika akun Instagram itu hilang selamanya. “Mungkin aku butuh waktu untuk menyendiri dulu beberapa saat hingga Instagramku benar-benar kembali,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Rahmawati Kekeyi menyebut akun Instagramnya dinonaktifkan karena report sejumlah warganet.