Penumpang KRL Diminta Hindari Jam Sibuk

KCI mencatat jumlah pengguna KRL pada Senin (6/7) kemarin mencapai 419.292 pengguna atau meningkat 6 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jul 2020, 10:30 WIB
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) mencatat jumlah pengguna KRL pada Senin (6/7/2020) kemarin mencapai 419.292 pengguna atau meningkat 6 persen. Angka ini menjadi catatan tertinggi jumlah pengguna KRL di masa pandemi Covid-19.

VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan lonjakan jumlah pengguna KRL pada Senin lalu melewati capaian yang sebelumnya terjadi pada Senin 29 Juni 2020. Dimana saat itu perusahaan mencatat sebesar 393.498 pengguna KRL.

"Terus bertambahnya pengguna membuat antrean semakin panjang di sejumlah stasiun, salah satunya yang terlihat di Stasiun Bogor pada Senin kemarin. Volume pengguna KRL kemarin di Stasiun Bogor tercatat 19.452 orang, atau tumbuh 9 persen dibanding Senin pekan lalu," katanya di Jakarta, Selasa (7/7/2020).

Anne memprediksi tren kenaikan jumlah pengguna ini dan antrean akan semakin meningkat. Maka, PT KCI kembali mengingatkan pentingnya para pengguna untuk sebisa mungkin menghindari bepergian dengan KRL di jam-jam sibuk ini.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pembagian Jam Kerja

Pengguna KRL mengenakan masker saat berada di Stasiun Sudirman, Jakarta, Selasa (4/2/2020). PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona sambil membagikan masker secara gratis kepada penumpang. (merdeka.com/Imam Buhori)

Jika harus bekerja, pihaknya kembali mengajak semua pihak untuk mengikuti pembagian jam kerja secara bertahap atau shift sesuai arahan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional. Dengan menghindari bepergian di jam-jam sibuk, para pengguna dapat terhindar dari antrean dan kepadatan yang ada.

Imbasnya pergerakan pengguna secara keseluruhan juga akan lebih lancar. Sebab, terbagi secara merata dalam beberapa jam.

Untuk itu, ,PT KCI sendiri senantiasa mengupayakan kelancaran antrian dengan pengaturan jaga jarak secara tegas dalam setiap zona antrian. Selain itu, perusahaan secara berkala juga menginformasikan kondisi antrean di sejumlah stasiun melalui aplikasi KRL Access dan twitter @commuterline.

Menurutnya update informasi berkala ini sudah dilakukan sejak 29 Juni 2020 lalu. Bahkan update informasi kondisi antrean ini kini menjangkau hingga Stasiun Cilebut sampai Stasiun Depok sehingga para calon pengguna KRL dapat menyesuaikan waktu keberangkatannya.

Pun, pada lintas yang kapasitas infrastruktur perkeretaapiannya masih memungkinkan, PT KCI juga menambah frekuensi perjalanan KRL. Hal ini dilakukan misalnya pada lintas Tangerang - Duri PP yang sejak kemarin ada penambahan 10 perjalanan kereta.

 


Selanjutnya

Penumpang berada di rangkaian KRL Commuter Line jurusan Bogor-Jakarta Kota di Stasiun Depok Baru, Jawa Barat, Senin (25/5/2020). Banyaknya warga yang silaturahmi selama lebaran menyebabkan perjalanan KRL tetap dipadati penumpang, meskipun waktu operasional dibatasi. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Namun di banyak lintas lainnya, frekuensi perjalanan KRL telah sesuai dengan kapasitas dari infrastruktur yang tersedia. Dengan penambahan mulai kemarin, total perjalanan KRL mencapai 947 perjalanan per hari atau 95,5 persen dari perjalanan KRL di waktu normal sebelum pandemi Covid-19.

"PT KCI mengajak para pengguna untuk tetap mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di stasiun maupun di dalam KRL untuk kesehatan bersama. Pada masa PSBB transisi ini layanan Commuter Line hadir untuk mendukung masyarakat kembali aktif dan produktif, dengan produktivitas yang mengutamakan keamanan dan kesehatan bersama," tukasnya.

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya