Liputan6.com, Jakarta Penyelenggara Piala Dunia 2022 Qatar berniat merumahkan pegawainya. Meski jumlahnya masih dirahasiakan, sumber internal menyembut langkah tersebut terpaksa diambil guna memangkas anggaran menyusul kesulitan ekonomi yang dialami negeri kaya minyak itu sealam pandemi Covid-19.
Seperti dilansir dari situs Channel News Asia, saat ini, Supreme Committee selaku panitia pesiapan Piala Dunia Qatar 2022 sebenarnya hanya mempekerjakan 550 pegawai yang terdiri dari warga negara Qatar dan ekspatriat. Namun di luar itu, Supreme Committee juga mengawasi puluhan ribu kontraktor.
Advertisement
"The Supreme Committee telah mengambil alih pemeriksaan internal untuk melihat apakah tenaga kerja saat ini dan kaitannya dengan efisiensi pengeluaran manajemen dan operasional menjadi bagian dari transisi ini atau tidak," bunyi pernyataan resmi Supreme Committee kepada AFP, kemarin.
Belum dijelaskan secara detail pos-pos apa saja dari megaproyek Piala Dunia 2022 yang mengalami perampingan dan berapa besar penghematan yang diharapkan dari langkah yang akan diambil nanti.
"Sebagai hasilnya, kami telah mengambil langkah terhadap sejumlah posisi yang sudah tidak dibutuhkan. Seluruh gaji yang jatuh tempo dan honor akan dibayarkan kepada mereka yang diberhentikan sesuai dengan hukum perburuhan Qatar, " Supreme Committee menambahkan.
AFP menerima laporan, bahwa salah satu teknisi terbesar yang terlibat dalam pembangunan satu dari tujuh stadion baru Piala Dunia 2022 ikut terkena imbasnya. Sejumlah pegawai pada perusahaan yang berada di bawah pengawasan SC itu telah mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK.
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Dampak Covid-19
Qatar memang tidak luput dari pandemi virus Corona Covid-19. Senin kemarin, setidaknya jumlah kasus di negeri Timur Tengah ini sudah melebihi 100 ribu. Angka ini menempatkan Qatar sebagai salah satu negara dengan kasus per kapita tertinggi di dunia. Setidaknya 100,345 atau sekitar 3,65 persen warga dari negara dengan jumlah penduduk 2,75 juta jiwa itu dinyatakan positif Covid-19.
Sebanyak 94 ribu berhasil sembuh, dan 133 lainnya meninggal dunia. Sementara 1.100 kasus Covid-19 juga ditemukan di kalangan pekerja megaproyek Piala Dunia 2022.
Tidak hanya mempengaruhi kesehatan warga, pandemi virus Corona Covid-19 juga berimbas kepada perekenomian Qatar menyusul turunnya harga minyak dan gas dunia yang menjadi sektor pendapatan terbesar bagi negara kaya raya itu.
Advertisement
Transisi Persiapan
BeIN, lembaga penyiaran yang berbasis di Qatar juga telah menghentikan 100 pekerjaan dan memotong gaji karyawannya. Sementara Qatar Airways bakal memotong gaji pilotnya.
Pandemi virus Corona Covid-19 juga telah menyebabkan eksodus para ekspatriat di Bahrain, Qatar, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Mereka memutuskan pulang ke rumah dan berkumpul bersama keluarga.
Supreme Committee pun berdalih bahwa saat ini mereka tengah melakukan transisi dalam persiapan Piala Dunia 2022 dari pembangunan infrastruktur ke persiapan acara.
"Tenaga kerja organisasi juga perlu mengalami transisi," bunyi pernyataan SC.