Liputan6.com, Amerika Serikat - Perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat (AS) atau dikenal dengan istilah "the 4th July" dinodai penembakan hampir 40 orang di New York City. Penembakan terjadi antara Sabtu 4 Juli tengah malam hingga Minggu 5 Juli pagi.
Sebanyak 39 orang terkena tembakan di setiap wilayah kecuali Pulau Staten, dengan sedikitnya 5 orang tewas, jelas sumber kepolisian.
Advertisement
Di antara insiden itu, seorang pria berusia 20-an ditembak mati di dada dekat di jalan West 111th Street dan Lenox Avenue di Harlem sekitar pukul 22.00, pada Sabtu 4 Juli, menurut sumber.
Warga setempat mengatakan, penembakan terjadi saat pesta tahunan Hari Kemerdekaan dimulai. "Pada awalnya kami merasa aman. Itu berjalan sangat baik," kata seorang peserta yang menyaksikan pertumpahan darah itu, menolak menyebutkan namanya.
"Satu-satunya hal yang mereka jalankan dari sebelumnya adalah kembang api."
Untuk alasan yang tetap tidak jelas pada Minggu sore, perkelahian memuncak di pesta dan tembakan terdengar. "Anda tidak tahu dari mana asalnya karena mereka berlari ke sana kemari," kata saksi. "Ini bukan waktunya untuk ini. Kami di sini mengurus urusan kami sendiri. ... Anak itu kehilangan nyawanya."
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Korban dari Insiden Tersebut
Pada Minggu pukul 12.43 waktu setempat, seorang pria di Brooklyn berusia 20 tahun ditembak di dada. Pria tersebut ditembak tepatnya di Atkins Avenue dekat Pitkin Avenue dan langsung dilarikan ke Brookdale Hospital Medical Center namun tidak bisa diselamatkan. Namun identitasnya tidak segera dirilis.
Sekitar waktu yang sama, delapan orang tertembak dalam dua insiden terpisah di Upper Manhattan, kata sumber. Tiga pria dan seorang wanita, yang berusia 27 hingga 42 tahun, tertembak ketika peluru ditembakkan di West 142nd Street dan Lenox Avenue. Lalu hanya beberapa menit kemudian dan hanya beberapa blok jauhnya, empat pria lainnya ditembak di sebuah pesta di West 131 dan Lenox, kata sumber.
Tujuh dari korban dalam dua insiden penembakan itu diperkirakan akan selamat, sementara satu orang dalam daftar penembakan yang terakhir dinyatakan dalam kondisi kritis, menurut sumber.
Kemudian, pada pukul 02.40, seorang pria berusia 23 tahun ditembak di bagian belakang di 116th Street dekat Morningside Park di Harlem, kata polisi. Dia dibawa ke Rumah Sakit St Luke di Roosevelt dengan fasilitas pribadi. Saat mencoba diwawancara oleh pihak kepolisian, dia bersikap tidak kooperatif, lalu beberapa jam kemudian dia dinyatakan meninggal, menurut juru bicara NYPD. Namun lagi lagi identitas korban tidak diungkap karena pemberitahuan keluarga yang tertunda.
Hampir bersamaan, seorang wanita 34 tahun tertembak di kaki kanan oleh peluru nyasar saat berjalan jalan bersama anjingnya di Anderson Avenue dekat West 164th Street di bagian Highbridge The Bronx, kata sumber. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Lincoln, dan diharapkan selamat dari luka itu.
Sekitar pukul 04:15 waktu setempat, Minggu, dua orang tertembak di East 39th Street dekat Avenue D di East Flatbush, Brooklyn, kata beberapa sumber, yang menyebabkan salah seorang korban, 20, tewas. Identitasnya mereka juga tidak segera dirilis, dan tidak ada penangkapan yang diumumkan.
Sekitar pukul 6 pagi, empat pria dan seorang wanita ditembak di Academy Street dekat Post Avenue di Inwood, Manhattan, kata sumber. Di antara para korban, mulai usia 16 hingga 31, tiga dari pria itu terdaftar dalam kondisi kritis di rumah sakit daerah, sementara penembak tetap bebas, menurut sumber.
Advertisement
Mengingatkan Kembali pada Juni Mengenaskan
Seperti dilansir New York Post, New York Police Department (NYPD) mengatakan sebelum penembakan pada bulan Juli kemarin, telah terjadi juga kasus penembakan pada bulan Juni sebelumnya di kota itu. Dengan total 205 penembakan selama bulan itu, itu adalah Juni paling mengenaskan dalam 24 tahun - kembali ke tahun 1996, ketika New York Police Department (NYPD) mencatat 236 insiden.
Penembakan "the 4th July" tersebut merupakan tambahan terhadap setidaknya 13 penusukan yang dilaporkan di seluruh kota antara pukul 4 pagi hari Sabtu dan 9 pagi hari Minggu, kata beberapa sumber.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul