Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membuka kembali Kebun Raya Bogor dan Cibodas mulai hari ini, Selasa (7/7/2020). Pembukaan dua Kebun Raya tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Kepala LIPI Nomor 155/F/2020 tentang Pembukaan Kembali Layanan Kebun Raya di Lingkungan LIPI.
"Kebun Raya akan kembali dibuka dengan protokol kunjungan yang baru," jelas Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, dikutip dari laman lipi.go.id, Selasa (7/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Handoko menjelaskan, pembukaan ini menjadi momentum Kebun Raya sebagai salah satu platform riset LIPI yang juga difungsikan sebagai wahana eduwisata dengan standar layanan yang lebih baik sesuai dengan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19. Dengan protokol itu, Handoko berharap dapat menciptakan lingkungan Kebun Raya yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Calon pengunjung harus memastikan dirinya sehat sebelum berkunjung ke Kebun Raya. Selama kunjungan di Kebun Raya pengunjung diwajibkan untuk memakai masker serta selalu menjaga jarak aman.
"Kami telah menyediakan fasilitas cuci tangan dengan touchless sanitizer di beberapa titik area, namun kami sarankan pengunjung untuk selalu membawa hand sanitizer sendiri," ujar Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI, R. Hendrian.
Untuk mengurangi kontak fisik, pembelian tiket masuk Kebun Raya Bogor dan Cibodas dilayani secara online di www.kebunraya.id yang secara langsung terintegrasi dengan ponsel pintar. Transaksi nontunai juga diberlakukan di gerai suvenir dan makanan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebun Raya Cibodas
Kebun Raya Cibodas berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango pada ketinggian kurang lebih 1.300 – 1.425 meter di atas permukaan laut dengan luas 84,99 hektare. Selain tempat yang nyaman untuk beristirahat, di Cibodas wisatawan dapat menikmati keindahan berbagai jenis tumbuhan yang berasal dari Indonesia dan negara-negara lain, seperti dilansir dari kebunraya.id.
Cibodas didirikan pada 11 April 1852 oleh Johannes Ellias Teijsmann. Ia adalah seorang kurator Kebun Raya Bogor pada waktu itu, dengan nama Bergtuin te Tjibodas atau Kebun Pegunungan Cibodas. Awalnya sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tumbuhan asal luar negeri yang mempunyai nilai penting dan ekonomi yang tinggi, salah satunya adalah Pohon Kina (Cinchona calisaya).
Selanjutnya, tempat itu berkembang menjadi bagian dari Kebun Raya Bogor dengan nama Cabang Balai Kebun Raya Cibodas. Status Kebun Raya Cibodas menjadi lebih mandiri sebagai Unit Pelaksana Teknis Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas di bawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dalam kedeputian Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI sejak 2003.
Advertisement