Belum Pulih, Penumpang Garuda Indonesia ke Bali hanya 20 Orang

Dirut Garuda Indonesia mengungkapkan kinerja industri penerbangan belum mengalami perubahan siginifikan hingga saat ini

oleh Athika Rahma diperbarui 07 Jul 2020, 15:30 WIB
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra membeberkan kondisi penerbangan sejak dilonggarkannya PSBB dan mulai dibukanya berbagai sektor bisnis untuk membangkitkan ekonomi secara perlahan di tengah pandemi.

Menurutnya, kinerja industri penerbangan belum mengalami perubahan siginifikan hingga kini. Orang-orang masih belum bepergian dan daerah-daerah terutama tujuan wisata masih membatasi pendatang untuk mencegah penularan virus.

Contohnya saja Bali. Irfan bilang, jika sebelumnya penerbangan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan frekuensi yang tinggi, maka sekarang, kondisinya berbeda.

"Kita punya penerbangan sebelum Corona ini sampai 16 kali sehari. Hari ini hanya satu (penerbangan) dan diisi hanya 15 sampai 20 orang saja," kata Dirut Garuda Indonesia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi X DPR RI, Selasa (7/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wajib Tes PCR

Pesawat Garuda Indonesia terparkir di Terminal 3 bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7/2019). Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengeluarkan kebijakan terbaru terkait pengambilan gambar ataupun video di dalam pesawat oleh penumpang ataupun awak kabin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pemerintah daerah tujuan wisata seperti Bali mewajibkan pendatang memiliki hasil tes PCR sebelum datang ke sana. Hal ini dinilai membuat orang-orang enggan bepergian.

Memang, saat ini penumpang pesawat didominasi oleh mereka yang punya kepentingan pergi, misalnya pekerjaan atau bisnis.

 


Koordinasi dengan Pemda

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Untuk meningkatkan minat bepergian, Irfan menyatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk merelaksasi ketentuan masuk pendatang.

"Kita kerja sama dengan para Pemda untuk berikan relaksasi untuk masuk ke daerah masing-masing," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya