Kasus Positif COVID-19 di Beberapa Provinsi Tinggi, Yuri: Masyarakat Penentu Kendali

Kasus positif COVID-19 cenderung tinggi di beberapa provinsi, Yuri sebut harus ada intervensi mengedepankan aspek kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jul 2020, 17:00 WIB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto saat konferensi pers Corona di Graha BNPB, Jakarta, Senin (29/6/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan beberapa provinsi di Indonesia dengan kecenderungan angka kasus positif COVID-19 tinggi. Sehingga perlu upaya intervensi untuk menangani situasi tersebut.

Upaya yang tersebut dengan berfokus pada aspek kesehatan masyarakat untuk mengendalikan angka kasus COVID-19. Salah satu contoh, data positif COVID-19 hari ini, Jawa Timur tertinggi dengan penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 280 orang. Disusul Sulawesi Selatan 218 kasus baru COVID-19.

"Kita saat ini harus lebih fokus pada beberapa provinsi yang kecenderungan angka kasus positifnya (COVID-19) masih cenderung untuk meningkat. Permasalahan COVID-19 hendaklah intervensi dengan mengedepankan aspek kesehatan masyarakat," tutur Yuri saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (7/7/2020).

"Masyarakat menjadi faktor penentu di dalam pengendalian COVID-19. Karena apabila pengendalian di tengah masyarakat bisa kita laksanakan dengan sebaik-baiknya, dengan mematuhi protokol kesehatan secara disiplin terus-menerus dan bersama-sama. Maka beban layanan rumah sakit akan menurun."

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Tulang Punggung Pengendalian COVID-19

Yuri menegaskan perawatan penderita COVID-19 tidak murah dan mudah. Beban yang berlebihan bagi satu rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19 akan berdampak pada kerugian yang besar.

"Beberapa tenaga kesehatan kita ikut terdampak, yang mana mereka gugur dalam menjalankan tugasnya. Ini kesedihan kita bersama yang mendalam," lanjut Yuri.

"Karena dengan demikian, pasti akan mengurangi kapasitas perawatan yang ada di rumah sakit."

Oleh karena itu, Yuri mengajak seluruh masyarakat menjadi tulang punggung pengendalian COVID-19 dalam menjalankan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya. Cara menghentikan sebaran COVID-19 tetap gunakan masker.

"Jaga jarak setidak-tidaknya lebih dari 1 meter dan rajin mencuci tangan. Ini satu-satunya cara yang bisa kita lakukan di dalam memutuskan rantai penularan COVID-19. Banyak provinsi yang terkendali (kasus COVID-19) dan kita harus menjaga terus tanpa mengendorkan upaya beradaptasi dengan kebiasaan yang baru," tutupnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya