Kisah Tech Reviewer K2 Gadget yang Tawarkan Konten Anti Mainstream

Berikut ini ada kisah duo kreator konten dalam membangun kanal K2 Gadget.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 09 Jul 2020, 11:59 WIB
K2 Gadget

Liputan6.com, Jakarta - Penikmat tech review dalam negeri mungkin akan sedikit asing saat menonton video ulasan teknologi yang dipandu oleh dua orang. Sebab, pakem seorang reviewer teknologi ditampilkan duduk sendiri dan menjelaskan banyak hal sudah terpatri di benak penonton.

Namun tidak demikian dengan akun reviewer teknologi K2 Gadget (K2G). Alasannya, kanal ini dibuat oleh dua orang yang kerap berbincang begitu intens mengenai beragam hal tentang gadget.

Tidak hanya konsep yang berbeda dari kebanyakan konten tech review lain, mereka juga kerap mengulas perangkat yang anti mainstream maupun eksotis, sehingga sangat jarang ditemukan di toko-toko di Indonesia.

Belum selesai sampai di situ, profil keduanya pun terbilang nyeleneh. Ada sosok gadget freak pengguna Android asli Indonesia bernama Kartolo dan Apple Fanboy bertampang India tapi fasih berbahasa Indonesia, yakni Kumar.

"Gue sama dia ini beda banget. Berantem soal konten sering banget, tapi justru yang keluar ke publik hasil dari gorengan bareng-bareng. Mateng," tutur Kartolo menceritakan kisah mereka berdua.

Duet keduanya pun kini sudah menarik lebih dari 130 ribu subscribers setia. Hal itu mampu dilakukan dalam waktu kurang dari tiga tahun.

"Semboyan yang dipegang terus K2G dalam me-review sebuah produk adalah Keep It Real. Jelek bilang jelek, bagus bilang bagus," tutur Kartolo melanjutkan.


Konten K2 Gadget

Ilustrasi pengguna smartphone. (Sumber Foto: Pexels)

Oleh sebab itu, dalam mengulas produk, mereka tidak menutupi kekurangan secara sengaja. Begitu pula sebaliknya, mereka tidak akan melebih-lebihkan pembahasan sebuah produk.

Di samping itu, penjelasan teknis dan analitis juga sering dimasukkan dalam video ulasan mereka. Meski kadang penjelasan semacam itu kerap tidak dipedulikan, mereka masih terus melakukannya.

"Ini dilakukan karena K2G merasa harus terus berkomunikasi melalui video-video kami kepada main target audience-nya, yakni sesama gadget-geek," ucap Kartolo lebih lanjut.

Untuk itu, K2G tidak memiliki rencana untuk mengubah haluan mereka untuk meraup pasar mainstream dengan porsi yang lebih besar dan jelas lebih menguntungkan.


Incar Pertumbuhan Subscribers

Ilustrasi pengguna smartphone. Dok: videohive.net

Dengan kondisi itu, K2G tidak megincar pertumbuhan subscribers yang eksponesial sebagai hasil akhir, melainkan menciptakan sebuah komunitas gadgeteers (sebutan untuk penonton K2G).

Menurut mereka, dengan pendekatan berbasis komunitas, kanal K2G tidak ingin terjebak dalam stereotip yang menganggap influencer hanya berbicara satu arah pada penontonnya dan mempengaruhi pembelian mereka.

"K2G ingin membuat suatu pakem baru dimana influencer juga bericara atas nama audience pada para produsen gadget. Demi peningkatan kualitas produk dan ujung-ujungnya kepuasan bersama," ujarnya lebih lanjut.

Langkah ini pun sempat dilakukan di awal 2020 dengan mengundang para loyal subscriber berbincang bersama soal teknologi. Hanya dengan datangnya pandemi, hal ini menjadi salah satu yang ditunda.

(Dam/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya