Polda Jatim Gandeng dr Tirta dan Bonek Siap Hijaukan Surabaya dari COVID-19

Pertemuan ini untuk mengajak suporter Persebaya Surabaya atau Bonek Mania untuk dapat menjadi influencer untuk menghijaukan Surabaya dari pandemi COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Jul 2020, 21:26 WIB
Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran bertemu dengan Presiden Persatuan Sepak Bola Surabaya Azrul Ananda, dr Tir dan perwakilan Bonek pada Selasa, 7 Juli 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Mohammad Fadil Imran berkunjung ke Store Persebaya Surabaya yang berada di mal Sutos. Dalam pertemuan tersebut, Kapolda Jatim ditemui langsung oleh Presiden Persatuan Sepak bola Surabaya Azrul Ananda.

Dalam pertemuan itu, juga hadir dr. Tirta dan juga perwakilan dari suporter sepak bola Persebaya Surabaya. Pertemuan ini untuk mengajak suporter Persebaya Surabaya atau Bonek Mania untuk dapat menjadi influencer untuk menghijaukan Surabaya dari pandemi COVID-19.

"Kami berharap dengan menggandeng suporter sepak bola di Surabaya yang terkenal militan yakni Bonek ini, kiranya dapat membantu tugas pemerintah untuk sosialisasikan bahaya penyebaran COVID-19 di kota Pahlawan," ujar dia, Selasa (7/7/2020).

Sementara itu dr. Tirta menyebutkan, dari pertemuan ini ada perwakilan suporter bonek koordinator dari perwakilan tribun. Karena tradisi di Surabaya tak lepas dari suporter dari Bonek, yang sudah menjadi akar rumput hingga tingkat bawah. Dari BNPB yang bisa mengedukasi masyarakat untuk taat penerapan protokol kesehatan.

"Warna hijau menjadi simbol di surabaya, sehingga kita semboyankan bagaimana caranya. Bonek sebagai salah satu bagian bersama dengan stakeholder untuk terlibat dalam perlawanan COVID-19," kata dr. Tirta.

Influencer dari Jakarta ini menambahkan, virus corona baru (Sars-CoV-2) yang menyebabkan COVID-19 ini harus dilawan bersama-sama.

"Harapan ke depan, kita bisa bekerjasama antara Bonek dan Persebaya ini bisa membantu pemerintah dan masyarakat untuk mengedukasi masyarakat guna memakai masker, ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan Kasus Corona COVID-19 di Jawa Timur pada 6 Juli 2020

Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Rabu (29/4/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur masih bertambah. Pada awal pekan ini, ada tambahan pasien baru Corona COVID-19 sebanyak 270 orang di Jawa Timur.

Dengan demikian total pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur mencapai 14.298 orang hingga Senin, 6 Juli 2020. Pasien baru positif COVID-19 terbanyak masih dari Surabaya yang mencapai 59 orang.

Total pasien COVID-19 di Surabaya mencapai 6.517 orang. Pasien sembuh dari COVID-19 bertambah 76 orang menjadi 3.006 orang. Di satu sisi, pasien meninggal bertambah 15 orang menjadi 525 orang. Demikian mengutip data Dinas Kominfo Jatim yang diunggah di instagram @JatimPemprov, Senin (6/7/2020).

Selanjutnya pasien sembuh dari Corona COVID-19 sebanyak 118 orang sehingga menjadi 5.111 orang. Pasien dirawat bertambah 123 orang menjadi 7.803 orang. Di satu sisi pasien meninggal bertambah 29 orang menjadi 1.089 orang.

Orang dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 30.307 orang. Rinciannya antara lain dipantau sebanyak 5.186 orang, selesai dipantau sebanak 24.940 orang dan meninggal 181 orang.

Selain itu, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 11.568 orang. Rinciannya pengawasan mencapai 4.552 orang, selesai diawasi sebanyak 5.661 orang dan meninggal sebanyak 1.355 orang.

Untuk keterangan data, pada kasus 6 Juli 2020 dihitung dari kemarin sebanyak 13.997 orang yang dikurangi kasus pending 5 Juli 2020 sebanyak 245 kasus sehingga berjumlah awal sebanyak 13.572.

Kemudian ditambahkan kasus pada 6 Juli 2020 sebanyak 270 kasus dan ditambah 276 kasus pending pada 6 Juli sehingga total menjadi 14.298 kasus kumulatif.

Sebanyak enam kasus yang semula masuk Surabaya hari ini dikeluarkan dan dilakukan verifikasi lapangan lebih lanjut karena berdasarkan hasil tracing kasus tersebut tidak berdomisi di Surabaya.

Sebanyak satu kasus yang semula masuk Surabaya pada hari ini dihapus karena berdasarkan hasil cleaning data kasus tersebut pernah tercatat sebelumnya.

Terdapat 23 kasus yang tercatat ganda dan pernah rilis sebelumnya 276 kasus yang masih belum jelas domisilinya dan masih dalam proses verifikasi lapangan sehingga berbeda jumlah kasus dengan pusat. (Pusat mencatat 14.321 kasus kumulatif).

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya