Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, bahwa dunia pendidikan berbasis digital terus mengalami kemajuan. Dengan begitu, sistem pendidikan berbasis digital diharapkan mampu mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh daerah di Indonesia. Untuk itu, terobosan ini perlu terus dikembangkan.
"Dengan (pendidikan) digital mungkin juga bisa menghilangkan kesenjangan, bisa pemerataan kesenjangan. Saya kira ini suatu upaya yang luar biasa dan sebagai suatu terobosan dan dampaknya akan mendorong pendidikan tinggi yang lain juga," ungkap Ma'ruf Amin saat menerima Pengurus Yayasan Memajukan Ilmu Kebudayaan (YMIK) di kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2 Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Advertisement
Wapres menyatakan, pemerintah terus berusaha memajukan pendidikan dengan penggunaan teknologi yang mutakhir dan mengikuti zaman. Pemerintah juga telah menyiapkan dana yang dapat digunakan untuk menunjang perbaikan tersebut.
"Pemerintah mungkin akan menyediakan dana sekitar Rp 22 Triliun lebih supaya itu nanti sampai pelosok. Dan itu bisa digunakan untuk layanan pemerintahan, birokrasi, sosial, dan lain-lain, terutama juga untuk pendidikan," jelas Ma'ruf.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pendidikan Digital Sangat Dibutuhkan
Dia menambahkan, pendidikan digital juga mampu mendukung reformasi birokrasi yang terus diupayakan pemerintah guna memaksimalkan efisiensi pemerintahan. Oleh karena itu, pendidikan digital sangat dibutuhkan.
"Jadi, memang pendidikan (digital) harus dimulai untuk melahirkan tenaga kerja yang siap. Ke depan itu kita terutama birokrasi, itu salah satu upaya dalam reformasi birokrasi itu adalah layanan digital, birokrasi digital, pemimpin digital, pokoknya semuanya serba digital," tandas Wapres.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Baca Juga
Advertisement