Bursa Saham Asia Dibuka Variatif Dibayangi Penambahan Kasus Covid-19

Saham-saham di Asia Pasifik diperdagangkan mixed pada hari Rabu pagi

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Jul 2020, 08:30 WIB
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik diperdagangkan mixed pada hari Rabu pagi karena kekhawatiran seputar pandemi virus corona terus berlanjut.

Dikutip dari CNBC, Rabu (8/7/2020), di Jepang, Nikkei 225 turun 0,35 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,24 persen. Di Korea Selatan, di sisi lain, Kospi menguat 0,28 persen.

Sementara itu, S & P / ASX 200 di Australia tergelincir 0,26 persen.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,04 persen lebih rendah.

Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Selasa bahwa itu tidak boleh menjadi kejutan jika kematian karena virus corona mulai meningkat lagi.

Dilaporkan Covid-19 kasus secara global dipercepat pada bulan Juni sementara korban tewas telah menurun. Pejabat WHO memperingatkan bahwa ada jeda antara meningkatnya kasus dan meningkatnya kematian. Butuh berminggu-minggu setelah tertular virus untuk jatuh sakit parah dan berpotensi meninggal akibat virus corona.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kasus Baru di AS Melonjak

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Kasus baru-baru ini melonjak di Amerika Serikat dengan Texas melaporkan lebih dari 10.000 kasus Covid-19 tambahan Selasa - lonjakan rekor harian.

Di Asia Pasifik, peningkatan kasus baru-baru ini di beberapa bagian Australia telah mendorong para pejabat di negara bagian Victoria untuk memberlakukan pembatasan tinggal di rumah di daerah-daerah seperti Melbourne metropolitan selama enam minggu.

Semalam di Wall Street, S&P 500 turun 1,1 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3.145,32 sementara Nasdaq Composite ditutup 0,9 persen lebih rendah pada 10.343,89.

Dow Jones Industrial Average turun 396,85 poin, atau 1,5 persen, untuk mengakhiri hari perdagangannya di 25.890,18. Baik Nasdaq dan S&P 500 mengakhiri kemenangan beruntun lima hari. Dow mencatat penurunan pertamanya dalam tiga sesi.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 96.961 setelah melihat level di atas 97 sebelumnya.

 


Mata Uang

Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,62 per dolar setelah setelah melihat antara level di bawah 107,4 dan di atas 107,7 terhadap greenback kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada USD 0,6941 setelah menyentuh level sekitar USD 0,693 kemarin.

Harga minyak merosot di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 0,56 persen menjadi USD 42,84 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 0,57 persen menjadi USD 40,39 per barel.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya