Polisi menembakkan gas air mata membubarkan pengunjuk rasa yang marah dengan pemberlakuan kembali jam malam Covid-19 pada akhir pekan di depan gedung Majelis Nasional di Beograd, Selasa (7/7/2020). Demonstran meneriakkan agar Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengundurkan diri. (OLIVER BUNIC/AFP)
Seseorang melewati kendaraan polisi yang terbakar setelah ribuan pengunjuk rasa marah dengan pemberlakuan kembali jam malam Covid-19 pada akhir pekan di depan gedung Majelis Nasional di Beograd, Selasa (7/7/2020). Mereka mengecam cara pemerintah mengatasi pandemi Covid-19. (OLIVER BUNIC/AFP)
Aparat kepolisian menggunakan semprotan merica untuk membubarkan demonstran di depan parlemen Serbia di Beograd, Selasa (7/7/2020). Ribuan pengunjuk rasa marah setelah pemerintah mengeluarkan keputusan untuk memberlakukan kembali jam malam akibat melonjaknya kasus Covid-19. (AP/Marko Drobnjakovic)
Aparat kepolisian Serbia bentrok dengan pengunjuk rasa di dekat gedung parlemen di Beograd, Selasa (7/7/2020). Ribuan pengunjuk rasa marah setelah pemerintah mengeluarkan keputusan untuk memberlakukan kembali jam malam akibat melonjaknya kasus Covid-19. (AP/Marko Drobnjakovic)
Para pengunjuk rasa lari dari gas air mata di depan gedung parlemen Serbia di Beograd, Selasa (7/7/2020). Ribuan pengunjuk rasa marah setelah pemerintah mengeluarkan keputusan untuk memberlakukan kembali jam malam akibat melonjaknya kasus Covid-19. (AP/Marko Drobnjakovic)
Aparat kepolisian Serbia bentrok dengan pengunjuk rasa di dekat gedung parlemen di Beograd, Selasa (7/7/2020). Ribuan pengunjuk rasa marah setelah pemerintah mengeluarkan keputusan untuk memberlakukan kembali jam malam akibat melonjaknya kasus Covid-19. (AP/Marko Drobnjakovic)
Pengunjuk rasa yang dengan pemberlakuan kembali jam malam Covid-19 pada akhir pekan berdiri di depan gedung Majelis Nasional di Beograd, Selasa (7/7/2020). Bentrokan terjadi antara polisi Serbia dan sekelompok demonstran yang menyerbu gedung parlemen. (OLIVER BUNIC/AFP)