Liputan6.com, Jakarta - BukuWarung hari ini mengumumkan penggalangan pendanaan praseri A yang dipimpin oleh Quona Capital, perusahaan modal ventura yang berfokus pada sektor teknologi finansial di pasar negara berkembang, dengan nilai yang tak disebutkan.
Investor sebelumnya, yakni East Ventures, AC Ventures, Golden Gate Ventures, Tanglin Venture Partners, dan Michael Sampoerna, juga turut berpartisipasi di putaran pendanaan terbaru ini. Selain itu, para pendiri Snapdeal yang juga merupakan investor di Khatabook, turut bergabung sebagai investor.
Baca Juga
Advertisement
"Layanan yang berfokus pada usaha mikro di Indonesia sangat sedikit. Mereka juga kesulitan untuk mengakses layanan finansial berkualitas," kata co-founder BukuWarung Abhinay Peddisetty dalam pernyataan tertulis, Rabu (8/7/2020).
Selain itu, Abhinay juga menyoroti akses terbatas ke bank dan institusi keuangan lainnya yang membuat pelaku usaha mikro mengandalkan pulpen, kertas, dan kalkulator untuk mencatat transaksi tunai dan kredit di toko mereka. Oleh sebab itu, Abhinay memiliki visi "membangun infrastruktur digital untuk 60 juta UMKM di Indonesia, yang diawali dengan aplikasi sederhana untuk pencatatan keuangan dan pembayaran digital".
Adapun Quona Capital, mereka memiliki pengalaman dalam mendorong inklusi keuangan. Mereka telah berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang melayani usaha mikro di berbagai pasar berkembang, termasuk IndiaMART di India, Neon di Brazil, dan Yoco di Afrika.
"Mereka adalah partner yang tepat untuk turut serta mengembangkan infrastruktur digital Indonesia," tutur Abhinay.
Layani 50 jenis bisnis
Saat ini BukuWarung telah melayani 50 jenis bisnis dan itu termasuk warung, toko kelontong, pedagang bahan makanan, kios pulsa, toko grosir, dan pedagang online.
Salah seorang co-founder lainnya, Chinmay Chauhan, menyatakan dia dan rekannya berpengalaman membangun produk untuk usaha mikro di kawasan Asia Tenggara.
"Kami mendesain produk yang bisa digunakan dengan mulus oleh pelaku usaha pemilik ponsel low-end, kapasitas penyimpanan yang sedikit, atau konektivitas data terbatas," kata Chinmay.
Adapun usaha mikro, menurut Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca, berperan sebagai tulang punggung dari ekonomi hiperlokal di Indonesia
"Sebagai pemimpin pasar dan berbekal langkah yang sigap, tim BukuWarung berada pada posisi yang tepat untuk mendorong transformasi digital di sektor usaha mikro Indonesia," tutur Willson.
Advertisement
Peserta Y Combinator Class of YC S20
BukuWarung merupakan satu-satunya startup asal Indonesia yang terpilih sebagai peserta Y Combinator Class of YC S20. Pada 24 Agustus 2020, BukuWarung akan bertemu dengan ratusan investor dan media gobal di ajang Y Combinator Demo Day. Xendit dan Payfazz adalah dua perusahaan asal Indonesia lainnya yang pernah mengikuti program akselerasi tersebut.
(Why/Isk)