Rupiah Berpotensi Melemah Dibayangi Penambahan Kasus Covid-19

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jul 2020, 10:15 WIB
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Rabu ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (8/7/2020), rupiah dibuka di angka 14.417 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pekan lalu yang ada di angka 14.440 per dolar AS.

Sejak pagi hingga pukul 10.00 WIB hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.395 per dolar AS hingga 14.422 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami tekanan sebesar 3,98 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.460 per dolar AS, melemah tipis jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 14.456 per dolar AS.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Potensi Tertekan

Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,19 persen menjadi Rp14.113 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu, mengatakan rupiah bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS karena kekhawatiran pasar mengenai peningkatan kasus COVID-19 kembali membayangi pergerakan pasar.

"Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus COVID-19 ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu," ujar Ariston seperti dikutip dari Antara, Rabu (8/7/2020).

Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) melaporkan kenaikan laju kasus positif COVID-19 pada Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat wabah tersebut ke depannya.

Sementara itu, sejumlah pejabat Bank Sentral AS The Federal Reserve semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena COVID-19.

Tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,7 persen ke 0,64 persen, yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dolar AS.

 


Prediksi Pergerakan Rupiah

Teller menunjukkan mata uang rupiah dan dolar di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (10/1). Hingga hari ini, US$ 1 dibanderol Rp 14.020. Rupiah menguat 0,71% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak melemah ke arah resisten di Rp14.550 per dolar AS, dengan level support di kisaran Rp14.440 per dolar AS.

Pada Selasa (7/7/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 50 poin atau 0,35 persen menjadi Rp14.440 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.490 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya