Liputan6.com, Ghana - Sebuah perusahaan kain asal Ghana meluncurkan beberapa desain terbaru, terinspirasi oleh pandemi Virus Corona COVID-19.
"Kami menciptakan hal positif pada fenomena negatif," ucap Stephen Badu dari Ghana Textile Printing (GTP) kepada BBC seperti dilansir Rabu (8/7/2020).
Advertisement
Kain yang baru saja diproduksi tersebut memiliki simbol seperti gembok, kunci dan pesawat untuk mencerminkan beberapa langkah yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19. Desain kain dari Afrika ini sangat populer di Ghana dan banyak pekerja memakainya setiap hari Jumat.
Dua wilayah metropolitan utama Ghana lockdown pada April lalu dan secara nasional ada larangan pertemuan publik dan penutupan perbatasan. Setelah itu, pembatasan mulai dikurangi, meskipun ada aturan ketat yang diberlakukan terutama di gereja-gereja dan merupakan pelanggaran pidana jika melanggarnya.
Bangsa Afrika Barat telah melaporkan lebih dari 20.000 kasus Virus Corona COVID-19, dengan sedikitnya 129 orang meninggal akibat virus tersebut.
"Kami adalah bisnis yang menceritakan kisah melalui desain kami, dan kami percaya bahwa itu akan meninggalkan jejak dalam sejarah dunia, dan penting bagi generasi yang setelah kita untuk mengetahui bahwa fenomena seperti itu pernah terjadi sebelumnya." kata Badu, direktur pemasaran GTP.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Desain Memiliki Cerita
Beberapa desain GTP yang baru memiliki kacamata yang menggambarkan Presiden Ghana Nana Akufo-Addo, yang telah memberikan pembaruan rutin tentang virus.
"Dia memiliki kacamata ikonik yang dia kenakan dan ketika anda menontonnya di televisi itulah yang menonjol," kata Badu.
"Desain lain menunjukkan simbol pesawat, itu menunjukkan bahwa selama lockdown salah satu langkah yang Ghana lakukan adalah menutup perbatasan, jadi tidak ada sama sekali penerbangan," tambahnya.
Advertisement
Ghana Textile Printing
Pada tahun 2004, pemerintah Ghana memulai kampanye untuk membuat masyarakat mengenakan pakaian nasional pada hari Jumat untuk mendukung industri tekstil lokal, namun banyak kain yang dikenakan tidak dibuat oleh perusahaan-perusahaan Afrika.
Ghana Textile Printing, terlepas dari namanya, dimiliki oleh perusahaan Belanda Vlisco. Meski begitu, Badu mengatakan desain baru itu semua menceritakan sejarah masyarakat Ghana.
"Desain yang kami cetak sekarang semuanya berasal dari Ghana dan dicetak oleh orang Ghana, jadi di balik setiap desain yang kami hasilkan itu mencerminkan negara dan seni kami, dan bagaimana kami berkomunikasi," katanya.
Reporter: Vitaloca Cindrauli Sitompul