Jakarta - Persebaya Surabaya identik dengan penyerang subur. Bajul Ijo kerap mengirim wakil di daftar top skorer kompetisi.
Kini Persebaya identik dengan David Da Silva. Striker asal Brasil itu akan menjalani musim ketiganya.
Advertisement
David bergabung dengan Persebaya pada 2018 dan sempat hengkang ke klub Korea Selatan, Pohang Steelers pada awal 2019 sebelum kembali ke Bajul Ijo pada putaran kedua musim lalu.
Di musim ini, Persebaya kembali memercayai David sebagai ujung tombak. Pemain berusia 30 tahun itu mendapatkan sokongan dari winger asal Swedia, Mahmoud Eid dan playmaker berdarah Mali, Makan Konate.
Bersama Persebaya, David mengemas 35 gol dari 42 penampilan. Sungguh pencapaian yang luar biasa bagi mantan bomber Bhayangkara FC.
Selain David, masih ada banyak penyerang tajam lainnya yang mengorbit di Persebaya sejak era Liga Indonesia. Berikut lima di antaranya:
Saksikan Video Persebaya Berikut Ini
Jacksen Tiago
Jacksen Tiago adalah fenomena di Liga Indonesia. Pria asal Brasil itu mampu meraih gelar juara sebagai pemain dan pelatih.
Jacksen berhasil mengantar Persebaya sebagai kampiun Liga Indonesia 1996-1997 sekaligus keluar sebagai pemain tersubur dengan 26 gol.
Pada 2003, Jacksen sukses membawa Bajul Ijo promosi ke Divisi Utama Liga Indonesia, yang kala itu masih menjadi kasta tertinggi, berstatus sebagai juara Divisi Satu.
Setahun berselang, Bajul Ijo diantarnya menjadi yang terbaik di Divisi Utama Liga Indonesia.
Advertisement
Yusuf Ekodono
Nama Yusuf Ekodomo mulai mekar pada akhir 1980-an. Namun, puncak penampilannya terjadi pada era 1990-an.
Satu di antara momen yang paling diingat dari Yusuf ialah ketika ia mencetak dua gol untuk Persebaya pada babak final Piala Utama 1990 menghadapi Pelita Jaya. Ketika itu, Bajul Ijo menang 3-2.
Piala Utama merupakan gelaran yang mempertemukan antara kampiun Perserikatan dan Galatama yang begitu bergengsi kala itu. Yusuf dinobatkan sebagai top scorer dengan enam gol sekaligus pemain terbaik turnamen tersebut.
Bersama Jacksen Tiago, Yusuf membentuk duet maut di Persebaya pada 1996-1997. Ayah dari gelandang PSIS Semarang, Fandi Eko Utomo dan pemain Bhayangkara FC, Wahyu Subo Seto ini berhasil mengantar Bajul Ijo menjadi juara pada musim tersebut.
Cristian Carrasco
Semasa Jacksen menangani Persebaya di Liga Indonesia 2014, Cristian Carrasco adalah senjatanya dalam meneror gawang lawan. Penyerang asal Chile itu berduet dengan Kurniawan Dwi Yulianto.
Carrasco menjadi pemain tersubur Persebaya dengan 15 gol ketika Bajul Ijo menjuarai Liga Indonesia 2004. Semusim berselang, mantan pemain yang identik dengan topeng Spiderman itu hijrah ke Persipura Jayapura.
Advertisement
Andi Oddang
Andi Oddang pernah mencuri perhatian sepak bola nasional tatkala membela Persebaya pada 2009. Saat ini, penyerang berusia 42 tahun itu telah gantung sepatu.
Oddang dua musim memperkuat Persebaya, yaitu pada Divisi Utama 2008-2009 dan Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Mantan striker PSM Makassar itu berhasil mencetak sejumlah gol untuk Bajul Ijo, termasuk hattrick-nya saat melumat Persisam Samarinda 5-3.
Emmanuel Kenmogne
Membawa nama Persebaya Surabaya, Emmanuel Kenmogne sukses merengkuh sepatu emas Indonesia Super League (ISL) 2014. Penyerang asal Kamerun itu mengemas 25 gol.
Kenmogne bergabung dengan Persebaya setelah membawa Persija Jakarta lolos dari jeratan degradasi pada musim sebelumnya. Hanya bertahan semusim, pria yang karib dipanggil Pacho itu hengkang ke klub Malaysia, Kelantan FA.
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Muhammad Adiyaksa/Editor: Gregah Nurikhsani, published 6/7/2020)
Advertisement