Miliarder Bill Gates Sebut Kemampuan dari Microsoft Bantu Perangi Pandemi

Pria yang beberapa kali menjadi orang terkaya dunia ini pun berkecimpung di bidang kesehatan global saat ia memulai yayasan tersebut pada 2000.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Jul 2020, 09:19 WIB
Pendiri perusahaan raksasa Microsoft, Bill Gates (AFP PHOTO/SAUL LOEB)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya nyawa manusia, serangan virus corona juga menumbangkan banyak akar bisnis di berbagai negara. Namun bagi miliarder Bill Gates, hari-harinya sebagai pendiri sekaligus CEO Microsoft justru telah membantunya mencapai kesuksesan dalam memerangi pandemi Covid-19.

Masa-masanya di Microsoft sejalan dan membantunya sukses dalam berbagai kegiatan yang dilakukannya bersama Bill and Melinda Gates Foundation.

"Bagi saya, kemampuan-kemampuan yang saya bangun sepanjang karier saya sangat sesuai dengan tujuan yayasan kami," ujar Gates dalam pertemuan tahunan Fast Company Impact Council seperti dilansir dari laman CNBC, Kamis (9/7/2020).

Yayasan tersebut memang terkenal mendanai berbagai proyek yang ditujukan untuk kesehatan masyarakat global, kemiskinan ekstrim dan pendidikan. Tentu saja, termasuk membantu memerangi pandemi Covid-19.

"Contohnya, agenda penelitian Microsoft yang termotivasi dari pasar dan dari keajaiban yang bisa dilakukan sebuah perangkat lunak (software)," tutur Gates yang mendirikan Microsoft bersama Paul Allen pada 1975.

Pria yang beberapa kali menjadi orang terkaya dunia ini pun berkecimpung di bidang kesehatan global saat ia memulai yayasan tersebut pada 2000. Itu juga karena kesehatan selama ini menjadi area yang sangat kecil minat investasinya.

Faktanya, pada Januari 2019, Gates menulis di The Wall Street Journal bahwa dana USD 10 miliar yang disumbangkan yayasan tersebut untuk mendanai dan memberikan pengobatan pada orang-orang yang membutuhkan, merupakan investasi terbesar yang pernah dilakukannya.

Kala itu, investasi USD 10 miliar tersebut telah berimbas dan membawa manfaat senilai USD 200 miliar untuk perekonomian dan sosial.

Meski Gates harus belajar banyak tentang biologi agar tidak ketinggalan berbagai isu kesehatan, tapi motivasinya untuk memilai berbagai gagasan baru, sama dengan saat ia berinovasi mendirikan Micsoroft.

Contohnya, Microsoft membantu mengubah PC dengan berinvestasi pada sistem operasi yang meluncurkan sebagai MS-DOS 1.0. Sistem operasi yang digunakan IBM pada PC pertamanya.

Sama dengan hal tersebut, Gates Foundation telah berinvestasi pada berbagai inovasi yang dapat mengubah dunia. Dibalik sekadar inovasi, Gates mengaku senang membangun tim bersama orang-orang hebat.

"Saat Anda membangun tim yang hebat, maka akan mudah dan menyenangkan untuk bekerja sama. Bahkan saat harus mengatasi kondisi yang tragis, Anda tetap bisa mengalami kemajuan," pungkasnya.

Lebih dari itu, ia berharap bahwa salah satu dari vaksin COVID-19 dapat digunakan paling cepat pada 2021. Sejauh ini Gates Foundation telah mendonasikan dana sebesar USD 1,6 miliar untuk vaksi global Gavi. Ditambah dengan lebih dari USD 300 juta untuk membantu mendanai pengembangan vaksi terhadap virus corona.

 

Saksikan video di bawah ini:


Geser Kylie Jenner, Aktor The Rock Jadi Selebriti dengan Bayaran Iklan Termahal

Dwayne Johnson berpose di sebuah plakat bintang atas namanya dari Hollywood Walk of Fame di Los Angeles, Jumat (13/12). The Rock mengungkapkan rasa bahagianya atas pemberian bintang ini lewat akun media sosialnya. (Photo by Willy Sanjuan/Invision/AP)

Dwayne 'The Rock' Johnson sudah banyak membintangi film Hollywood dan sukses. Kesuksesan ini membuat dia menjadi selebriti dengan penghasilan yang besar.

Bahkan, penghasilannya The Rock dilaporkan lebih besar dari Kylie Jenner, yang sebelumnya merupakan selebritas miliarder, dalam satu kali unggahan di Instagram.

Melansir dari laman Foxnews, Rabu (8/7/2020), perusahaan pemasaran media sosial Hopper HQ, menyebutkan pria berusia 48 tahun ini dapat meraup biaya pengiklan sekitar USD 1 juta atau setara Rp 14,7 miliar (Kurs Rp 14.488 per dolar AS) untuk sekali unggah.

Alhasil, Dwayne pun menggeser posisi Kylie Jenner yang hingga kini masih memiliki pendapatan USD 986 ribu atau Rp 14 miliar untuk sekali unggah di Instagram.

Selain itu, dari jumlah pengikut pun Dwayne Johnson juga lebih banyak sekitar 188 juta follower, sementara Kylie Jenner hanya 182 juta follower.

Tahun ini menjadi momentum bagi Dwayne untuk menambah pundi kekayaan. Pasalnya, ia juga dinobatkan sebagai aktor bayaran tertinggi di Hollywood oleh Forbes. Dengan memperoleh pendapatan sebesar USD 89,4 juta.

Johnson memperoleh pendapatanya itu dari film-filmnya seperti Hobbs & Shaw dan Jumanji: The Next Level. Johnson juga membintangi acara HBO, Ballers dan menjadi pembawa acara Titan Games di NBC.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya