Liputan6.com, Jakarta Setelah 17 tahun buron, pembobol kas Bank BNI Rp 1,7 triliun Maria Pauline Lumowa akhirnya ditangkap. Perempuan kelahiran Paleloan,Sulawesi Utara ini dibekuk oleh NCB Interpol Serbia di Bandara Internasional Nikola Tesla, Serbia.
Meski saat ini antara Pemerintah Indonesia dan Serbia belum terikat perjanjian ekstradisi, berkat hubungan yang sangat baik antarkedua negara, permintaan ekstradisi Maria Pauline Lumowa dikabulkan.
Advertisement
Maria juga sempat melakukan upaya hukum untuk lepas dari ekstradisi.
"Sempat ada upaya hukum dari Maria Paulina Lumowa untuk melepaskan diri dari proses ekstradisi, juga ada upaya dari salah satu negara Eropa untuk mencegah ekstradisi terwujud," ujar Menteri Yasonna Laoly yang memimpin langsung penjemputan ke Serbia, Kamis (9/7/2020).
Pukul 11.00 WIB, Kamis ini, Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Mendapat pengawalan ketat polisi, dari pantauan Liputan6.com, kedua tangan wanita berusia 62 tahun itu diborgol serta rambut yang ditutup dengan bandana.
Maria Lumowa Maria Pauline Lumowa merupakan salah satu tersangka pelaku pembobolan kas bank BNI cabang Kebayoran Baru lewat Letter of Credit (L/C) fiktif.
Pada periode Oktober 2002 hingga Juli 2003, Bank BNI mengucurkan pinjaman senilai 136 juta dolar AS dan 56 juta Euro atau sama dengan Rp 1,7 triliun dengan kurs saat itu kepada PT Gramarindo Group yang dimiliki Maria Pauline Lumowa dan Adrian Waworuntu.
Aksi PT Gramarindo Group diduga mendapat bantuan dari 'orang dalam' karena BNI tetap menyetujui jaminan L/C dari Dubai Bank Kenya Ltd, Rosbank Switzerland, Middle East Bank Kenya Ltd, dan The Wall Street Banking Corp yang bukan merupakan bank korespondensi Bank BNI.
Pada Juni 2003, pihak BNI yang curiga dengan transaksi keuangan PT Gramarindo Group mulai melakukan penyelidikan dan mendapati perusahaan tersebut tak pernah melakukan ekspor.
Berikut sederet penampakan pembobol kas Bank BNI Maria Pauline Lumowa, begitu tiba di Tanah Air:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Maria Pauline Lumowa tiba di Bandara Soekarno Hatta pada pukul 11.00 WIB. Maria hanya tertunduk saat seorang petugas membawanya melewati lorong pesawat.
Advertisement
Begitu turun dari dalam pesawat, maria mendapat pengawalan ketat polisi. Kedua tangannya diborgol dengan wajah memakasi masker dan menutup kepalanya dengan bandana coklat.
Lalu dia dievakuasi ke ruangan di gedung VIP Bandara Soetta. Sementara, di ruangan itu, sudah ada Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly yang sudah tiba lebih awal.
Advertisement
Menurut Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly menyebut Maria Pauline Lumowa diborgol selama perjalanan dari Serbia menuju Indonesia.
Pada foto-foto yang diberikan pihak Direktorat Jenderal AHU Kemenkumham, Maria Pauline Lumowa mengenakan pakaian tahanan dan diborgol dengan menggunakan kabel ties putih.
Advertisement