Liputan6.com, Jakarta - Penurunan rating PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WAKT) oleh Pefindo hanya 1 level dibandingkan dengan penurunan rating 2 level oleh Fitch, hal ini menunjukan Manajemen baru memiliki rencana yang lebih terukur.
Penurunan rating ini juga lebih disebabkan oleh risiko kinerja yang dihadapi oleh sektor konstruksi dan sektor lain akibat adanya pandemi Covid-19.
Advertisement
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI), Toto Pranoto menilai hal tersebut sebagai hal yang wajar dan bukan sebagai hal yang buruk. Menurutnya, dampak pandemi Covid-19 membuat kinerja perusahaan kehilangan performanya.
"Ya saya kira rating itu wajar saja mengingat kinerja Waskita Karya saat ini. Di tengah pandemi corona tentu banyak pekerjaan dan rencana proyek baru yang mungkin harus dibatalkan," kata Toto kepada wartawan di Jakarta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Efisiensi Proyek
Toto berpendapat, di tengah kondisi seperti ini, Perusahaan harus optimal melakukan penagihan atas piutang yang ada terutama terkait proyek infrastruktur dalam rangka memperbaiki situasi likuiditas, sekaligus mengoptimalkan biaya proyek yang sedang berjalan, terutama aspek efisiensi proyek.
"Dan ke depan mungkin harus tahan diri dulu secara selektif untuk proyek-proyek baru yang akan diambil. Dengan cara ini mudah-mudahan situasi keuangan ke depan bisa lebih baik," tandas dia.
Advertisement