Liputan6.com, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menargetkan, pihaknya akan memproduksi 400 ribu rapid test kit bulan Agustus mendatang.
Hal itu dilakukan guna mempercepat pemenuhan kebutuhan rapid test dalam negeri. Adapun untuk bulan ini, produksi rapid test kit dalam negeri ditargetkan mencapai 200 ribu unit.
"Besaran produksi kami target 200 ribu bulan ini, bulan depan 400 ribu," kata Bambang dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Kamis (9/7/2020).
Baca Juga
Advertisement
Bambang melanjutkan, pihaknya juga akan mencari mitra industri lain agar produksi rapid test mengalami percepatan. Saat ini, Kemenristek melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah memiliki 2 mitra untuk memproduksi rapid test, yaitu PT Hepatika Bumi Gora Mataram dan Laboratorium Prodia.
"Apalagi tadi seperti yang disampaikan Pak Menko PMK, Pak Presiden sudah menginstruksikan untuk menyetop impor produk terkait Covid-19 yang bisa diproduksi di dalam negeri," imbuh Bambang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Diproduksi di Dalam Negeri
Sebagai informasi, rapid test yang diproduksi oleh industri dalam negeri ini disebut RI-GHA dengan jangka waktu 2 bulan saja dari awal penentuan desain hingga siap digunakan.
Bambang menyebutkan, rapid test ini memiliki beberapa keunggulan, seperti mudah dan cepat dengan hasil yang dapat ditunggu hingga 15 menit.
Lalu, penggunaan rapid test juga lebih fleksibel serta memiliki desain yang sederhana.
Advertisement