Liputan6.com, Pekanbaru - Seluas 200 hektare lahan pertanian sudah digarap untuk menyukseskan Gerakan Jaga Kampung di Provinsi Riau. Saat ini, sudah ada belasan kelompok tani di 12 kabupaten dan kota di Bumi Lancang Kuning bersiap menjadi lumbung pangan.
Gerakan binaan Polda Riau ini diharap membuat masyarakat terdampak Covid-19 tak risau soal kebutuhan pokok. Dengan demikian, perekonomian masyarakat tetap berputar dan kuat menghadapi pandemi yang entah kapan selesainya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi, gerakan ini pada Ramadan lalu bermula di Kabupaten Pelalawan. Selanjutnya ke Kabupaten Siak lalu menyusul ke seluruh kabupaten di Riau.
Gerakan Jaga Kampung tak luput dari Kampung Tangguh di Jawa Timur. Gerakan ini secara nasional sudah diluncurkan oleh Kapolri Jenderal Idham Aziz dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kemudian di Riau ada Jaga Kampung, tentu ada beda karena fokus kita ke sektor pertanian, sudah dikaji dengan lembaga adat Melayu," kata Agung di SPN Polda Riau, Kamis siang, 9 Juli 2020.
Di SPN sendiri, Agung sudah menyiapkan 4 hektare lahan kosong siap ditanami jagung, jeruk, dan bibit sayuran lainnya. Ada juga kolam ikan yang nantinya digarap kelompok tani dari Desa Kualu Nenas, Kabupaten Kampar.
"Seluruh kabupaten/kota saat ini sekitar 200 hektare, mudah-mudahan terus bertambah karena ini dipantau terus. Semoga tidak hanya seremonial tapi gerakan nyata," ucap Agung.
Untuk penjualan hasil panen nantinya, Agung menyebut kelompok tani tidak perlu khawatir. Selain bisa memenuhi kebutuhan dapur sendiri, ada perusahaan yang sudah bersedia membeli sesuai harga pasar.
Perusahaan ini adalah PT Java Indojaya Agro Nusa. Melalui Vice President Anwar Tandiono, sudah ada surat pernyataan tentang pembelian hasil panen yang nantinya dibuatkan nota kesepahaman.
"Karena selama ini petani lemah ditekan tengkulak, dengan adanya perusahaan ini, petani bisa kuat," kata Agung.
Supaya program Jaga Kampung tetap jalan, Agung menyebut siswa SPN Polda Riau akan diajari bagaimana cara mendampingi petani. Polisi-polisi baru juga akan diajarkan bagaimana bertani untuk menggerakkan perekonomian.
"Jadi nantinya tidak hanya diajarkan tugas-tugas polisi," kata Agung.
Selain bantuan bibit tanaman serta benih ikan, kelompok tani juga diberikan alat. Mulai dari penyemprotan lahan hingga traktor mini pembersih kebun.