Diterapkan Bertahap, Tahun Depan Bayar Tol Bisa Tanpa Berhenti dari Kendaraan

Multi Lane Free Flow merupakan transaksi pembayaran tol yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh. Sehingga

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jul 2020, 13:18 WIB
Kepadatan lalu lintas saat penerapan dengan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menerapkan teknologi transaksi pembayaran tol non-tunai tanpa sentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) secara terbatas pada 2021.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menuturkan jika penerapan teknologi nirsentuh pembayaran tol akan dilakukan secara bertahap. "Mungkin dimulai di Jawa," ujar kepada Liputan6.com, Jumat (10/7/2020).

Dia menuturkan jika pada tahap awal pengimplementasian sistem MLFF tersebut akan diterapkan di jalan tol berdasarkan lingkup wilayah semisal Jabodetabek, bukan per ruas tol.

"Per wilayah akan menjadi pilihan, bukan ruas. Ini yang akan jadi usulan para peserta tender," ujar Danang.

Saat ini, BPJT telah membuka proses pelelangan bagi investor yang tertarik. Proses prakualifikasi lelang tersebut sudah dimulai sejak 8 Juli 2020. "Prakualifikasi lelang sudah dimulai," kata dia.

Multi Lane Free Flow merupakan transaksi pembayaran tol yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh. Sehingga, kendaraan tak perlu berhenti untuk membayar tol.

 

Saksikan video di bawah ini:


Hungaria Tawari Indonesia Sistem Pembayaran Tol Berbasis Satelit

Pengendara melakukan transaksi menggunakan kartu e-Toll di gerbang tol Semanggi 2, Jakarta, Selasa (31/10). Penerapan transaksi nontunai atau penggunaan uang elektronik di gerbang tol mulai dilaksanakan secara penuh hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hungaria menawarkan rencana untuk membangun sistem transaksi jalan tol tanpa henti atau Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis satelit di jalan tol Indonesia. Melalui sistem ini, pengguna til tak perlu lagi berhenti di gerbang tol untuk menempelkan uang elektronik di mesin pembaca.

Pemerintah RI melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menerima prakarsa proyek tersebut dari perusahaan Hongaria, Roatex Ltd Zrt dan telah disetujui sebagai pemrakarsa proyek sejak 31 Oktober 2019 lalu.

Saat ini, Roatex Ltd Zrt sedang menyempurnakan studi kelayakan dan penyiapan dokumen badan usaha yang akan melaksanakan dan mengelola pembayaran non-tunai MLFF, paling lambat 31 Januari 2020.

Setelahnya, perusahaan tersebut bakal mengikuti proses lelang implementasi MLFF di gerbang jalan tol yang akan dimulai pada April 2020, dengan target pengumuman pemenang sudah keluar pada akhir 2020.

Direktur Perumusan Kebijakan dan Evaluasi, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Hery Trisaputra Zuna mengatakan, perusahaan asal Hungaria tersebut menawarkan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dalam pembayaran non-tunai di jalan tol.

"Jika dibandingkan dengan RFID (Radio Frequency Identification atau Pengenal Frekuensi Radio) yang telah diterapkan saat ini membutuhkan alat pembaca di setiap tempat. Tapi kalau satelit alat pembacanya tidak harus di setiap tempat, sehingga bisa lebih murah," jelas Hery dalam pernyataan tertulis, Jumat (24/1/2020).

GNSS merupakan sistem pembayaran yang menggunakan alat yang dipasang di mobil dan dibaca lewat satelit. Penggunaan GNSS banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur, termasuk Hungaria.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya