Liputan6.com, Jakarta Papa T Bob adalah maestro. Dari tangannya, lahir banyak lagu anak legendaris yang membuat karier sejumlah penyanyi cilik mengangkasa. Bahkan, mereka dikenal hingga kini.
Papa T Bob yang lahir pada 22 Oktober 1959 dengan nama asli Erwanda Lukas tutup usia hari ini, Jumat (10/7/2020) setelah berjuang melawan diabetes. Sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit, Papa T Bob akhirnya menghadap Sang Khalik.
Baca Juga
Advertisement
Raganya berpulang, karyanya abadi. Mengenang Papa T Bob yang legendaris, izinkan Showbiz Liputan6.com merilis enam mahakarya almarhum yang membekas di benak hingga kini. Anda yang melewati masa kecil di dekade 1990-an, tentu auto-nyanyi membaca lirik lagu berikut ini.
1. Air (Joshua Suherman)
“Air?” mungkin begitu tanya Anda sambil mengernyitkan dahi. Judul ini terdengar asing. Tapi coba baca lirik berikut ini, “Diobok-obok airnya diobok-obok, ada ikannya kecil-kecil pada mabok.” Berkarier sejak usia balita, “Air” adalah hit besar Joshua Suherman yang membuatnya jadi divo cilik era 1990-an.
Saking populernya “Air,” ia dijuluki miliarder cilik. Istilah “diobok-obok” sangat populer bahkan dicatut sejumlah media nasional sebagai judul berita politik. “Diobok-obok,” istilah sederhana yang mencerminkan kegeniusan Papa T Bob soal diksi.
Advertisement
2. Bolo-bolo (Tina Toon)
Bermetamorfosis menjadi penyanyi remaja hingga politikus, Tina Toon tetap identik dengan hit “Bolo-bolo” yang meledak pada 1999. Kata bolo merujuk pada rekan satu tim atau sekutu. Ayah, ibu, kakek, dan nenek jelas memihak pada anak atau cucunya.
“Mama, bolo-bolo. Papa, bolo-bolo,” begitu Papa T Bob menggurat lirik. Yang unik, 20 tahun setelah lagu ini meledak, “Bolo-bolo” jadi lagu kebangsaan para jomlo. Mereka bikin pelesetan “Bolo-bolo” dengan bersenandung, “Mama, bolo-bolo. Papa, bolo-bolo. Pacar, boro-boro.” Bisa aja…
3. Du Di Dam (Enno Lerian)
Enno Lerian di dekade 1990-an adalah diva di kalangan penyanyi cilik yang tampil energik dengan suara lembut. Melahirkan lebih dari setengah lusin album dan hit, yang paling diingat darinya adalah “Du Di Dam.”
“Kamu makannya apa? Saya juru masaknya,” sapa Enno setelah mendendangkan, “Dudidudi dam-dam, dudi-dudi dam.” Sadar enggak, sih lewat lagu ini Papa T Bob mengajak anak Indonesia hidup sehat dengan makanan sederhana dari tahu tempe sampai sayur bayam?
Advertisement
4. Si Lumba-lumba (Bondan Prakoso)
Bagaikan miniatur Justin Timberlake, Bondan Prakoso menggebrak panggung musik lewat “Si Lumba-lumba.” Lewat lagu monumental rilisan 1992, Papa T Bob mengajak anak Indonesia belajar biologi secara menyenangkan.
“Lumba-Lumba ikan yang pintar, bisa meniru kayak manusia. Selalu patuh kalau disuruh, tetapi harus makan dulu,” tulisnya. Ini bukan fiksi. Lumba-lumba mamalia cerdas. Mereka punya cara komunikasi sendiri dan bisa cari makan dengan mengirim suara ke dalam air. Bisa banget, Papa T Bob!
5. Katanya (Trio Kwek Kwek)
Giliran Papa T Bob mengajak anak Indonesia belajar geografi lewat vokal harmonis Leony, Dea Ananda, dan Alfandy. “Australia negeri wool (katanya, katanya). Aborigin sukunya (katanya, katanya) Bumerang senjatanya, Kanguru binatangnya,” begitu Papa menulis lagu “Katanya” yang meledak pada 1998.
“Katanya” hit besar Trio Kwek Kwek berikutnya setelah “Tanteku” dan “Rame-rame.” Lewat nomor ini, sekali lagi Papa T. Bob membuktikan, belajar bisa ditempuh dengan cara fun.
Advertisement
6. Semua Mencium (3 Anak Manis)
Belajar biologi sudah, geografi sudah, anak Indonesia jadi pintar dan naik kelas. Bahagianya berprestasi dan naik kelas digambarkan Papa T Bob lewat “Semua Mencium (Dicium Mama, Dicium Papa)” yang dilantun 3 Anak Manis.
Esensi lagu ini bukan hadiah apa yang didapat anak saat naik kelas, melainkan ciuman tanda kasih sayang sekaligus kebanggaan orangtua. Lewat lagu ini, Papa T Bob mengingatkan anak Indonesia, salah satu bentuk bakti adalah menjadi kebanggaan orangtua.
Setelah Papa T Bob berpulang, adakah musikus yang mampu bikin lagu anak dengan melodi indah dan lirik bertuah? Semoga.