Liputan6.com, Jakarta - Yamaha diketahui mendaftarkan gambar paten motor roda tiga mereka dengan desain yang futuristis. Dalam gambar tersebut tidak nampak teknologi Leaning Multi-Wheel (LMW) seperti yang diadopsi Tricity ataupun Yamaha Niken.
Kalau sebelumnya hanya beredar gambar paten mengenai rangka dan mesin, kali ini produk roda tiga dari Yamaha terungkap utuh dengan desain bodinya. Bisa dibilang, bentuknya mirip dengan MW Vision yang penah muncul di Tokyo Motor Show tahun lalu.
Namun bedanya, motor konsep yang mejeng di pameran otomotif tersebut memakai atap, gaya berkendara seperti mobil, rodanya kecil dan tidak ada kursi untuk penumpang.
Desain yang baru terungkap ini mengambarkan kalau dirinya lebih realistis secara visual. Terdapat tempat duduk tandem, roda lebih besar, dan dimensinya lebih lazim untuk ukuran sepeda motor. Sepertinya ditujukan sebagai motor turing atau penjelajah dengan tingkat ergonomi yang menyenangkan.
Baca Juga
Advertisement
Dari bentuknya mengingatkan kita dengan salah satu produk dari merek Can Am asal Canada. Komponen roda bagian depan seperti suspensi hidrolik terlihat jelas.
Ditambah dengan bagasi besar di belakang lengkap beserta sandaran untuk penumpang. Sepertinya pihak pabrikan lebih mengutamakan kenyamanan untuk unit ini.
Kabarnya ia menggunakan sasis dan rangkaian tenaga yang sama dengan MW Vision. Namun sampai sekarang pihaknya belum menjabarkan secara detail mengenai powertrain yang digunakan.
Hanya saja, Yamaha mengatakan kalau unit anyarnya menggunakan teknologi hybrid. Itu berarti ia memadukan mesin bakar konvensional dan motor listrik tenaga baterai sebagai sumber penggerak.
Perbedaannya jelas, motor dengan mesin hybrid memiliki unit drive unit. Dia tidak hanya menggunakan mesin bensin untuk menjalankannya, tetapi juga memanfaatkaan motor/generator listrik.
Tentunya dengan teknologi itu menawarkan performa yang baik, dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Sayangnya pihak pabrikan belum memberikan informasi lebih jelas mengenai jenis Hybrid yang digunakan.
Perbedaannya jelas, motor dengan mesin hybrid memiliki unit drive unit. Dia tidak hanya menggunakan mesin bensin untuk menjalankannya, tetapi juga memanfaatkaan motor/generator listrik.
Tentunya dengan teknologi itu menawarkan performa yang baik, dengan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Sayangnya pihak pabrikan belum memberikan informasi lebih jelas mengenai jenis Hybrid yang digunakan.
Perkiraan Mesin
Dari gambar paten yang tersiar pun belum ada kejelasan bagaimana sistem hibrida diatur. Tetapi desain baru yang muncul menunjukkan adanya pipa knalpot di belakang pijakan kaki setiap sisi.
Karena berdesain ‘telanjang’, bodi bagian samping tidak terlihat terbuka, hanya ada komponen radiator yang terlihat di situ.
Dengan dua pipa yang terlihat, indikasinya ia menggunakan mesin twin-silinder. Mungkin jantung mekanisnya dipasang di dekat bagian depan atau di antara kaki pengendara.
Kalau mengacu dari dua silinder, kemungkinan Yamaha membenamkan mesin 560 cc TMax, 690 cc punya MT-07, atau dari 1.199 cc Super Ténéré. Tentukan dengan ukuran yang harus disesuaikan.
Banyak yang beranggapan kalau mesin konvensional berada di depan, baterai dan motor listrik ada di bawah kursi. Efek dari penambahan komponen hybrid itu tempaknya mengorbankan bagasi.
Maka itu ruang penampung barang dibuat di belakang, merangkap sebagai sandaran pembonceng.
Di lain sisi, yang pasti transmisi finalnya menggunakan rantai dengan sproket yang cukup lebar. Hal itu menandakan kalau motor ini punya potensi menghadirkan torsi mumpuni.
Paling menarik tentunya mengenai sistem suspensi depan. Ia tidak menggunakan teknologi yang bisa kita temukan di Yamaha Niken maupun Tricity.
Advertisement
Sistem Suspensi
Teknologi teranyar mengenai peredam kejut depannya meminjam dari perusahaan Brudeli asal Norwegia. Kabar bagusnya, Yamaha telah membeli hak paten itu pada Desember 2017.
Tata letak suspensi seperti itu sebelumya dikembangkan oleh Geir Brudeli pada 2004. Desain kaki-kaki darinya menggunakan wishbone ganda seperti mobil.
Model suspensi macam itu diklaim lebih ringan dan sederhana dibanding LMW. Keuntungan lainnya jika terjadi guncangan, sistem geometrinya dapat mengembalikan posisi motor tetap tegak.
Sistem ini mampu menggerakkan beban kendaraan lebih jauh ke bawah, memungkinkan pusat gravitasi yang lebih rendah dan dapat membantu stabilitas lebih baik. Sementara yang dipakai Yamaha Niken dan Tricity dianggap berat dengan pusat gravitasi yang tinggi.
Secara teknis, ada komponen tambahan untuk mengontrol sudut kemiringan motor. Terdapat aktuator dan penggerak elektrik yang dipasang di belakang braket suspensi. Komponen ini bisa kita temukan di motor jenis trike, supaya gaya berkendaranya seperti mengendarai roda dua.
Tak hanya itu, tepat di depan alat pengontrol mekanis ada rem cakram dan kaliper serta pengunci peredam kejut depan. Ini berarti kendaraan dapat berdiri sempurna, serta menghilangkan kebutuhan side stand atau standar ketika diam.
Yamaha sebenarnya bermaksud mengungkapkan konsep ini di salah satu pameran otomotif, seperti Tokyo Motorcycle Show atau Osaka Motorcycle Show.
Sayangnya acara yang dijadwalkan berlangsung di Maret dan April tahun ini dibatalkan karena pandemi covid-19. Di lain sisi, setidaknya perusahaan asal Jepang ini sudah menunjukkan kalau mereka punya produk motor masa depan.
Sumber: Oto.com