2 Dua Penumpang KRL Positif Corona, Terminal Bogor Gelar Tes Swab

Kedua penumpang KRL Bogor-Jakarta tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona setelah menjalani swab test di Stasiun Bogor pada 7 Juli 2020.

oleh Achmad Nur diperbarui 10 Jul 2020, 14:40 WIB
Tes swab di Terminal Bogor (Achmad Sudarno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan melaksanakan pemeriksaan virus Corona (Covid-19) melalui uji seka atau tes swab di Terminal Batanangsiang, Jumat (10/7/2020).

Tes swab dilakukan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya penularan Covid-19 di tempat umum. Apalagi, terminal menjadi salah satu pusat transit masyarakat yang datang dan pergi dari suatu daerah yang berpotensi menyebarkan virus.

Seperti diketahui, saat ini Pemerintah Kota Bogor sudah mempersilakan moda transportasi beroperasi kembali meski tetap menyesuaikan dengan protokol kesehatan. Beroperasinya bus AKAP dan AKDP ini dimulai sejak diberlakukannya PSBB Pra Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) pada 3 Juli 2020.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyatakan, pemeriksaan tes swab bagi calon penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan bus ini dilakukan mengingat ditemukannya kembali pengguna kereta rel listrik (KRL) terkonfirmasi positif Covid-19.

Kedua penumpang KRL Bogor-Jakarta tersebut dinyatakan positif terpapar virus corona setelah menjalani swab test di Stasiun Bogor pada 7 Juli 2020.

"Pagi tadi saya baru mendapatkan laporan hasil swab Selasa kemarin ada dua orang dinyatakan positif," kata Bima.

Karena tidak ingin Terminal Baranangsiang menjadi klaster baru Covid-19, lanjut Bima, langkah antisipasinya yaitu melakukan tes swab di tempat transportasi publik tersebut.

"Upayanya kita lakukan langkah antisipatif dan preventif menggencarkan swab tes. Hari ini di Terminal Baranangsiang sediakan 200 alat tes," kata politisi PAN.

Di samping gencar melakukan swab tes, Bima juga menekankan kepada unsur perangkat terminal, masyarakat di sekitar (pedagang), sopir, dan penumpang mengikuti protokol kesehatan sesuai kebijakan Pemkot Bogor.

Selain itu, melakukan pengaturan secara ketat sistem antrean dan membatasi jumlah penumpang bus di terminal maupun di agen-agen bus antar provinsi.

"Kalau tidak, ini jadi klaster baru penularan baru Covid-19," ujar Bima.


Bekerja di Jakarta

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dua penumpang KRL yang terpapar virus corona berasal dari Kota Bogor yang bekerja di Jakarta. Setiap hari, kedua laki-laki itu pulang pergi menggunakan transportasi massal commuterline.

"Dari 155 penumpang kereta yang di swab tes, tadi malam hasilnya ada 2 orang positif. 6 orang lagi belum keluar hasilnya," kata dia.

Sampai saat ini, pihaknya masih terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak langsung dengan kedua pria tersebut.

"Ada gejala riwayat gejala ringan dan tanpa gejala (OTG). Sementara waktu diisolasi mandiri di rumahnya," kata dia. (Achmad Sudarno)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya