Melihat Perkembangan Kasus Corona COVID-19 Selama Dua Minggu di Jatim

Berikut perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur dalam dua minggu pada 25 Juni-9 Juli 2020.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Jul 2020, 07:43 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi)  memerintahkan jajarannya untuk menekan penyebaran COVID-19 dalam dua pekan. Akan tetapi, perkembangan kasus Corona COVID-19 masih tinggi di Jawa Timur.

"Saya minta dalam waktu 2 minggu ini pengendaliannya betul-betul kita lakukan bersama-sama dan terintegrasi dari semua unit organisasi yang kita miliki di sini," ujar Jokowi di Gedung Grahadi Kota Surabaya Jawa Timur, Kamis, 25 Juni 2020.

Pada pekan ini merupakan batas waktu bagi pemerintah provinsi Jawa Timur untuk menekan penyebaran COVID-19.

Jika melihat data infocovid19.jatimprov.go.id, angka kasus positif Corona COVID-19 masih tinggi. Pada 25 Juni 2020, saat Jokowi meminta jajarannya untuk menekan COVID-19, ada tambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 333 orang menjadi 10.532 orang. Pada 9 Juli 2020, total pasien positif bertambah 418 orang menjadi 15.466 orang.

Angka kasus positif Corona COVID-19 cenderung meningkat dalam dua pekan ini. Bahkan tambahan pasien baru positif COVID-19 tertinggi terjadi pada 4 Juli mencapai 441 orang. Di satu sisi, pasien meninggal karena Corona COVID-19 di Jawa Timur termasuk tertinggi di Indonesia. Pada 9 Juli 2020, ada tambahan pasien meninggal 27 orang menjadi 1.166 orang di Jawa Timur. Sementara itu, di DKI Jakarta sebanyak 671 orang dan Jawa Tengah sebanyak 225 orang.

Berikut perkembangan Corona COVID-19 di Jawa Timur dalam dua minggu ini seperti dikutip dari data Dinas Kominfo yang diunggah di instagram JatimPemprov:

- 25 Juni 2020: Ada tambahan pasien baru 333 orang sehingga total pasien positif COVID-19 sebanyak 10.532 orang. (Sembuh bertambah 193 orang jadi 3.429 orang, meninggal bertambah 32 orang jadi 799 orang)

-26 Juni 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 363 orang menjadi 10.886 orang. (Sembuh bertambah 190 orang menjadi 3.619 orang, meninggal bertambah 17 orang menjadi 815 orang).

- 27 Juni 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 299 orang menjadi 11.170 orang. (Sembuh bertambah 101 orang menjadi 3.720 orang, meninggal bertambah 19 orang menjadi 834 orang).

- 28 Juni 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 241 orang menjadi 11.482 orang. (Sembuh bertambah 171 orang menjadi 3.891 orang, meninggal bertambah 32 orang menjadi 866 orang).

- 29 Juni 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 240 orang menjadi 11.795 orang. (Sembuh bertambah 121 orang menjadi 4.012 orang, meninggal bertambah 30 orang menjadi 896 orang).

-30 Juni 2020:Ada tambahan pasien baru sebanyak 389 orang menjadi 12.118 orang.(Sembuh bertambah 187 orang menjadi 4.199 orang, meninggal bertambah 33 orang menjadi 928 orang).

-1 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 316 orang menjadi 12.321 orang. (Sembuh bertambah 192 orang menjadi 4.321 orang, meninggal bertambah 22 orang menjadi 950 orang).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Miroslava Chrienova via Pixabay

- 2 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 313 orang menjadi 12.681 orang. (Sembuh bertambah 247 orang menjadi 4.638 orang, meninggal bertambah 21 orang menjadi 971 orang).

- 3 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 340 orang menjadi 13.025 orang. (Sembuh bertambah 100 orang menjadi 4.738 orang, meninggal bertambah 27 orang menjadi 998 orang).

- 4 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 441 orang menjadi 13.447 orang. (Sembuh bertambah 151 orang menjadi 4.889 orang, meninggal bertambah 29 orang menjadi 1.027 orang).

- 5 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 419 orang menjadi 13.997 orang. (Sembuh bertambah 104 orang menjadi 4.993 orang, meninggal bertambah 33 orang menjadi 1.060 orang).

- 6 Juli 2020:Ada tambahan pasien baru sebanyak 270 orang menjadi 14.298 orang. (Sembuh bertambah 118 orang menjadi 5.111 orang, meninggal bertambah 29 orang menjadi 1.089 orang).

- 7 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 308 orang menjadi 14.578 orang. (Sembuh bertambah 205 orang menjadi 5.316 orang, meninggal bertambah 23 orang menjadi 1.112 orang).

- 8 Juli 2020: Ada tambahan pasien baru sebanyak 399 orang menjadi 14.941 orang. (Sembuh bertambah 263 orang menjadi 5.779 orang. Tambahan pasien tersebut termasuk tertinggi dalam dua pekan. Meninggal bertambah 27 orang menjadi 1.139 orang).

- 9 Juli 2020:Ada tambahan pasien baru sebanyak 418 orang menjadi 15.466 orang. (Sembuh bertambah 234 orang menjadi 5.813 orang, meninggal bertambah 27 orang menjadi 1.166 orang).


Pasien Sembuh Meningkat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, tingkat kesembuhan atau recovery rate pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur meningkat. Hal ini ditunjukkan dari recovery rate pasien COVID-19 mencapai 37,34 persen.

Berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim 8 Juli 2020, jumlah pasien COVID-19 mencapai 14.941 orang. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 5.579 orang yang dinyatakan telah sembuh atau secara persentatif 37,34 persen. 

"Dengan kesembuhan kasus yang terus bertambah ini semoga ke depan semakin banyak warga Jatim yang sembuh dari COVID-19. Serta, dalam waktu yang sama jumlah kematian diharapkan akan terus menurun," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, ditulis Kamis, 9 Juli 2020. 

Khofifah menuturkan, angka kesembuhan ini naik cukup signifikan dibandingkan recovery rate COVID-19 Jatim pada 25 Juni 2020.

Saat itu, kesembuhan kasus positif Jatim masih di angka 32,56 persen. Dari kasus sebanyak 10.532, yang sembuh  sebanyak 3.429 orang. Artinya, dalam 14 hari terakhir, terdapat 2.150 orang pasien yang berhasil sembuh dari COVID-19.

Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 pada 8 Juli 2020 sekaligus menjadi capaian tertinggi selama dua bulan terakhir secara persentatif. 

"Kami optimitis dengan tingginya angka kesembuhan pasien COVID-19 ini maka Jatim bisa segera melalui masa darurat pandemi, sesuai instruksi dari Presiden Jokowi," tutur dia.


Sistem Rujukan Satu Pintu

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Khofifah menambahkan, percepatan layanan kepada pasien positif COVID-19 di Jatim akan semakin optimal. Apalagi, Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II telah meluncurkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau disebut One Gate Referral System di RS Darurat Lapangan Indrapura. 

Sistem tersebut akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien Covid-19 secara real time di 99 RS rujukan di Jatim.

Sistem ini mengintegrasikan data ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan COVID-19.

"Dengan sistem ini harapannya ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien," harap mantan Menteri Sosial ini.

Untuk meningkatkan angka kesembuhan, Khofifah pun kembali meminta kepada para survivor COVID-19 untuk melakukan donor plasma sebagai bagian dari ikhtiar menyembuhkan pasien positif lainnya.

"Terapi plasma darah dilakukan di Jatim guna mempercepat proses penyembuhan pasien COVID-19," imbuhnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya