PBNU: Covid-19 Betul Nyata, Bukan Konspirasi atau Bohong-Bohongan

Said menegaskan, mengikuti protokol kesehatan terhindar dari Covid-19 merupakan suatu kewajiban yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Jul 2020, 20:41 WIB
Ketum PBNU Said Aqil Siroj memberikan sambutan saat peluncuran Rumah Pangan Santri di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (3/10). PBNU dan Bulog meluncurkan Rumah Pangan Santri yang dapat diakses melalui aplikasi di ponsel pintar. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siraj menegaskan bahwa virus corona bukan konspirasi atau bohong-bohongan. Dia mengimbau masyararakat untuk tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan dan waspada.

"Selama masih ada Covid-19 maka kita harus disiplin, hati-hati dan waspada. Covid-19 ini betul-betul nyata, bukan konspirasi ataupun bohong-bohongan," ujarnya, Jumat (10/7).

Said menegaskan, mengikuti protokol kesehatan merupakan suatu kewajiban yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Menjalankan protokol kesehatan, kata dia, juga merupakan ikhtiar untuk menyelamatkan diri sendiri dan juga orang lain.

"Wajib hukumnya mengikuti protokol kesehatan, jangan sampai kita mencelakai diri kita dan orang lain," tegasnya.

"Sering cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan menggunakan masker. Selalu menggunakan masker di mana pun kita berada merupakan salah satu ikhtiar kita menyelamatkan diri kita dan orang lain (dari covid-19)," tambahnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


PBNU Ikut Tangani Covid-19

Selain itu, Said menambahkan, PBNU telah ikut berkontribusi dalam penanganan Covid-19 dengan menerjunkan satuan tugas Covid-19 dan memberikan bantuan sembako bagi masyarakat.

"Satgas Covid-19 PBNU tersebar di 227 ribu titik dan bantuan sembilan belas truk sembako telah disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerima," tutupnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya