Liga Champions: Atalanta Berpeluang Singkirkan PSG

Atalanta akan menghadapi PSG pada perempat final Liga Champions. Kans untuk lolos terbuka jika melihat beberapa faktor.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 10 Jul 2020, 22:00 WIB
Para pemain Atalanta merayakan kemenangan atas Valencia usai pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion San Siro di Milan, Italia, Rabu, (19/2/2020). Atalanta menang telak atas Valencia 4-1. (AP Photo/Luca Bruno)

Atalanta - Drawing perempat final dan semifinal Liga Champions 2019-20 telah dilakukan. Atalanta akan menghadapi wakil Ligue 1 Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).

Atalanta merupakan debutan di Liga Champions. Namun, status kuda hitam yang melekat tak membuat mereka berkecil hati.

Terbukti, anak asuh Gian Pierro Gasperini itu sanggung lolos hingga perempat final Liga Champions. Ini merupakan pencapaian mengesankan buat tim Serie A yang tengah naik daun tersebut.

Pada babak grup Liga Champions, Atalanta sebetulnya nyaris tersingkir. Luis Muriel dkk. bahkan kalah tiga kali beruntun pada tiga pertandingan.

Namun, mereka berhasil lolos ke babak 16 besar mendampingi Manchester City. Sukses besar juga diraih pada babak knock out ketika Atalanta menyingkirkan Valencia.

Tidak tanggung-tanggung, Atalanta menang aggregate 8-4 menghadapi wakil asal Spanyol tersebut. Lalu, bagaimana peluang mereka saat berjumpa PSG pada babak perempat final Liga Champions?

 

Saksikan Video Atalanta di Bawah Ini


Sambutan Hangat Leonardo

Leonardo

Petinggi PSG, Leonardo, bukanlah nama asing buat persepakbolaan Italia. Ketika tahu calon lawannya adalah Atalanta, mantan pemain AC Milan itu memberikan pujian.

"Atalanta tak terkalahkan dalam 11 pertandingan. Jadi, nanti saya akan bertemu tim kuat, saya juga akan say hello kepada teman-teman saya di Italia, senang rasanya bertemu mereka lagi," kata Leonardo kepada UEFA.

Disinggung mengenai format baru Liga Champions, yakni digelar tanpa sistem home & away, Leonardo juga cemas PSG bakal tumbang di tangan Atalanta.

"Format nanti bakal berbeda, semua tim punya kans untuk meraih kemenangan. Yang kalah akan langsung tersingkir," kata Leonardo lagi.

 


Atalanta Tanpa Beban

Laga leg kedua babak 16 besar Liga Champions yang mempertemukan Valencia kontra Atalanta digelar tanpa penonton. (Twitter/Atalanta)

Satu faktor yang membuat Atalanta bisa menjungkirbalikkan prediksi melawan PSG adalah status kuda hitam. Buat Presiden Antono Percassi, bisa mencapai babak perempat final saja sudah merupakan sukses besar.

Atalanta juga tidak kalah dalam lima pertandingan Liga Champions. Mungkin itu jadi tekanan buat Papu Gomez dkk, namun bagi Percassi, ia mau timnya bermain tanpa beban.

"Sampai segini saja sudah mimpi yang jadi kenyataan, bisa mencapai delapan besar di Eropa adalah sejarah buat Kota Bergamo," kata Percassi kepada UEFA.

"PSG adalah tim yang sangat kuat. Kami akan bermain dengan determinasi tinggi. Mungkin Atalanta seperti berangkat ke sekolah saat melawan PSG, tapi laga nanti bakal bersejarah buat kami," ujarnya melanjutkan.

 


Fokus di Serie A, Liga Champions Hanya Bonus

Pelatih Atalanta, Gian Piero Gasperini (kanan) menginstruksikan Robin Gosens dan Remo Freuler saat bertanding melawan Valencia pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di stadion San Siro di Milan, Italia, Rabu, (19/2/2020). Atalanta menang telak atas Valencia 4-1. (AP Photo/Luca Bruno)

Percassi melanjutkan, bahwa fokus Atalanta adalah Serie A. Ia menuturkan, panggung Liga Champions hanyalah bonus. Selain itu, ia mau timnya mengambil pelajaran dan pengalaman.

"Tensi bakal tinggi pada Agustus nanti. Kami harap bisa meraih yang terbaik. Tentu akan sulit, tapi kami mau menjadikan ini sebagai pengalaman," kata Percassi.

"Bergamo tengah dalam masa traumatis akibat corona. Makanya, kami mau mengembalikan senyum buat masyarakat di sini."

"Yang jelas, fokus utama kami adalah Serie A. Selain itu hanya bonus. Kami harus fokus mengakhiri musim ini sebaik mungkin, lalu bersiap menghadapi pertandingan sekali seumur hidup."

 


PSG Tak Pernah Menang Lawan Tim Serie A

Striker PSG, Neymar mengiring bola dari kejaran gelandang Napoli, Allan selama pertandingan Grup C Liga Champions di stadion Parc des Princes di Paris, (24/10). PSG bermain imbang 2-2 atas Napoli. (AP Photo / Francois Mori)

Apapun hasilnya nanti, baik Atalanta maupun PSG akan menorehkan sejarah.

Mengapa demikian? Jika Atalanta menyingkirkan PSG, maka ini adalah kali pertama mereka lolos hingga babak semifinal.

Sebaliknya, kalau PSG yang menang, maka itu adalah kali pertama jawara Ligue 1 Prancis itu berhasil mengalahkan tim dari Serie A Italia di Liga Champions.

PSG kalah dua kali pada babak semifinal Liga Champions 1994-1995 dari AC Milan. Lalu pada 2000-2001, Les Parisiens bermain imbang kontra AC Milan pada babak grup.

Hasil serupa juga didapat ketika PSG satu grup dengan Napoli pada Liga Champions 2018-2019. Dua kali berjumpa, dua kali pula mereka bermain imbang.

 


Kebugaran Atalanta Lebih Baik

Striker Lazio, Joaquin Correa, berusaha melewati pemain Atalanta pada laga Coppa Italia 2019 di Stadion Olympic, Roma, Rabu (15/5). Lazio menang 2-0 atas Atalanta. (AFP/Isabella Bonotto)

Seperti diketahui, Ligue 1 Prancis dihentikan akibat pandemi virus corona. PSG dan tim lainnya praktis tidak memainkan pertandingan selama berbulan-bulan sejak Maret.

PSG memang akan bertanding melawan Saint-Etienne pada 24 Juli mendatang pada final Coupe de France dan juga Coupe de la Ligue menghadapi Lyon pada 31 Juli. Tapi, selain itu, Neymar dkk. tidak bertanding.

Sementara, Atalanta rutin bertanding di Serie A. Keuntungan terkait match fitness jelas berpihak pada tim berjulukan La Dea tersebut.

Kini, tinggal bagaimana Atalanta mengoptimalkan kekompakkan timnya kala berjumpa lawan kuat dari Ligue 1 Prancis, PSG, pada babak perempat final Liga Champions 2019-2020.

Sumber: Football Italia

Disadur dari Bola.com (Penulis / Editor Gregah Nurikhsani, Published 10/7/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya